REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara luas diketahui bahwa rokok berbahaya bagi kesehatan. Rokok mentol ternyata justru menimbulkan risiko kesehatan yang lebih besar dan lebih sulit untuk dihentikan daripada yang biasa. Baru-baru ini, Food and Drug Administration (FDA) AS mengajukan proposal untuk menerapkan larangan rokok mentol secara nasional.
Menurut FDA efek buruk rokok mentol pada kesehatan masyarakat, yang dikonfirmasi tahun 2013, kemungkinan dikaitkan dengan peningkatan inisiasi merokok oleh remaja dan dewasa muda. Alasannya, mungkin karena mentol membantu mengurangi iritasi tenggorokan yang disebabkan oleh asap rokok.
Sementara industri tembakau menolak temuan FDA, proposal untuk melarang rokok mentol telah lama ditunggu oleh pendukung kesehatan masyarakat. Dikutip dari Indian Express, pendukung pola hidup sehat telah sangat prihatin tentang tingginya persentase orang Afrika-Amerika yang menjadi kecanduan rokok mentol.
Data mencatat, perokok mentol dari ras Afrika Amerika tiga kali lipat jumlahnya dibandingkan perokok yang berkulit putih. Namun hanya ada sedikit informasi tentang kesehatan efek rokok mentol dibandingkan dengan rokok non-mentol.
Meskipun ada banyak artikel penelitian yang mengarah ke mentol sebagai faktor yang mungkin berkontribusi terhadap beberapa efek kesehatan dari merokok, mayoritas tidak menyelidiki mentol sebagai faktor independen dan malah berfokus pada perbedaan ras atau etnis yang digunakan, kata sebuah makalah yang diterbitkan di Pusat Informasi Bioteknologi Nasional pada tahun 2011.
Larangan rokok mentol mungkin butuh waktu yang lama sampai akhirnya berhasil gol. Apalagi pembatasan rokok mentol memerlukan proses regulasi FDA. Hingga kini belum ada perusahaan tembakau besar yang sudah berkomentar tentang usulan larangan rokok mentol.