Ahad 11 Nov 2018 08:38 WIB

Tanda-Tanda Serangan Jantung Pada Perempuan

Tanda-tanda serangan jantung dapat muncul dengan cara berbeda pada dua jenis kelamin.

Rep: Flori Sidebang / Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Risiko tertentu meningkatkan potensi serangan jantung pada perempuan. Perempuan disarankan untuk mengubah gaua hidup.
Foto: EPA
[Ilustrasi] Risiko tertentu meningkatkan potensi serangan jantung pada perempuan. Perempuan disarankan untuk mengubah gaua hidup.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah studi yang baru dipublikasikan di situs jurnal medis Inggris (the BMJ) mengungkapkan faktor risiko tertentu berdampak meningkatkan kemungkinan perempuan menderita serangan jantung dibandingkan laki-laki. Rokok, tekanan darah tinggi, dan diabetes mengingkatkan potensi serangan jantung pada perempuan.

Tanda-tanda serangan jantung dapat muncul dengan cara berbeda pada laki-laki dan perempuan. Gejala umum terhadap perempuan yang mengalami serangan jantung adalah sesak napas, tekanan atau nyeri di dada bagian bawah, pusing, keringat dingin, serta pusing dan mual. 

Rasa sakit di lengan juga bisa menjadi tanda, tetapi banyak wanita juga mengalami rasa sakit di daerah yang tidak biasa berhubungan dengan masalah jantung, termasuk punggung, bahu, leher, rahang atau perut. “Sangat mungkin mengalami serangan jantung tanpa mengalami nyeri dada 'klasik'. Ini lebih sering terjadi pada orang lanjut usia, perempuan, atau mereka yang menderita diabetes karena kondisinya dapat menyebabkan kerusakan saraf yang dapat memengaruhi rasa sakit Anda,” kata British Heart Foundation dilansir dari The Week, Ahad (11/11). 

Hasil studi ini berbeda dengan anggapan selama ini bahwa laki-laki berisiko lebih besar terkena serangan jantung daripada perempuan. Menurut sebuah badan amal di Inggris, Heart UK, penyakit jantung koroner adalah penyebab kematian paling umum pada orang yang berusia di bawah 65 tahun. 

photo
7 Makanan Terbaik untuk Jantung

Penyakit ini membunuh 160 ribu orang, yang sebagian besar laki-laki, di Inggris setiap tahunnya. Namun, para  peneliti dari Universitas Oxford melihat data pada hampir setengah juta orang paruh baya dari seluruh Inggris tanpa riwayat penyakit kardiovaskular sebelumnya. 

Selama periode tujuh tahun, 5.081 orang-orang tersebut mengalami serangan jantung pertama, 29 persen di antaranya adalah perempuan. Penelitian ini juga menemukan, merokok dapat meningkatkan risiko seorang perempuan terkena serangan jantung sebesar 55 persen, relatif lebih tinggi efeknya dibandingkan pada seorang laki-laki. 

Sementara itu, The Week mengutip laporan The Daily Telegraph juga menyebutkan tekanan darah tinggi meningkatkan risiko serangan jantung terhadap seorang perempuan dengan tambahan 83 persen. Diabetes tipe II, biasanya berhubungan dengan pola makan yang buruk dan faktor gaya hidup lainnya, memiliki dampak 47 persen lebih besar pada risiko untuk perempuan.

Diabetes tipe I memiliki dampak hampir tiga kali lebih besar. "Penyakit kardiovaskular adalah pembunuh perempuan terbesar, tetapi banyak yang tidak menyadarinya," kata pemimpin studi dr Elizabeth Millet.

Menurutnya, perempuan setidaknya harus menerima akses yang sama dalam perawatan berbasis pedoman untuk diabetes dan hipertensi, serta sumber daya untuk membantu menurunkan berat badan dan berhenti merokok. Kecuali mereka mulai meningkatkan gaya hidup yang lebih baik, tingkat serangan jantung antara perempuan dan laki-laki akan semakin berkurang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement