REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Departemen Medical Physiology di Toulouse School of Medicine, Paul Sabatier France University, Prof Ivan Tack mengatakan kebiasaan minum air yang sehat dapat menjaga kesehatan ginjal. ”Minum air paling sedikit dua liter atau delapan gelas bagi orang dewasa dapat membantu mencegah penyakit batu ginjal, infeksi kandung kemih dan dapat membatasi perkembangan (progresi) dari penyakit ginjal akut,” ujarnya dalam diskusi dengan media, Kamis (8/11).
Sayangnya, fakta justru menunjukkan lebih dari setengah juta orang dewasa di dunia kurang minum. Ini berdampak pada penurunan volume urine dan memicu batu ginjal.
Proses pembentukam batu ginjal terjadi ketika mengonsumsi makanan tinggi gula dan garam, ditambah kurang minum sehingga memicu volume urine menurun. Urine menjadi supersaturasi dan perlahan membentuk kristal lalu menjadi batu.
“Risiko batu ginjal menurun jika konsumsi setidaknya minum dua liter per hari,” katanya.
Ketua Indonesia Hydration Working Group (IHWG), Prof Budi Wiweko mengatakan 60 persen dari tubuh kita terdiri dari cairan. Dehidrasi kronik merangsang terjadinya inflamasi atau peradangan kronis. Hal ini bisa berujung risiko penyakit gagal ginjal kronik, kencing manis, hipertensi dan kardiovaskular.
“Kalau kita kurang minum, maka tubuh akan kompensasikan dengan sekresikan hormon vasopresin. Untuk menyimpan air, buang air kecil menjadi sedikit, darah menjadi lebih kental. Tubuh kompensasi dengan meningkatan arginine dan copeptin naik menyebabkan penyakit kardiovaskular dan ginjal,” jelasnya.