REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan poke bowl benar-benar semakin populer di kalangan pecinta makanan. Poke bowl yang dipopulerkan dari Hawaii ini berisikan ikan tuna dan kingfish yang dipotong mentah.
Bahan ikan tersebut disajikan dengan berbagai sayuran acar, rumput laut, kedelai, dan sedikit minyak. Secara umum, poke bowl dengan racikan itu dinilai sangat sehat karena terdapat nutrisi lemak omega 3, sayuran kaya gizi, serta sedikit kalori dan karbohidrat.
Namun, akhir-akhir ini racikan poke bowl sedikit melenceng dari resep tradisionalnya. Dilansir dari News.com.au, Rabu (7/11), sekarang konsumen akan menemukan berbagai macam bahan mulai dari mi hingga daging goreng bersama saus yang berat dan disajikan atas nama “kesehatan” atau “Buddha bowl”. Harganya cenderung sesuai dengan salad yakni rata-rata sekitar 20 dolar Amerika Serikat (sekitar Rp 294.600)
Jika melihat lebih dekat, Budha bowl hanya memiliki 400 hingga 500 kalori dengan bahan inti salad, protein, dan porsi kecil dari gandum utuh, seperti beras merah atau quinoa. Di sisi lain, ketika campuran Buddha bowl termasuk daging goreng, mi yang lezat, alpukat, serta banyak saus, Anda akan mengonsumsi lebih dari 1.000 kalori per porsi bersama dengan 60 sampai 80 gram lemak. Hitungan itu setara dengan dua kali makan dan lebih dari satu hari total lemak.
Lalu bagaimana caranya agar membuat poke bowl yang dikonsumsi tetap menjadi makanan sehat?. Aturan umumnya, tetaplah mengkonsumsi ikan mentah atau daging tanpa lemak, ekstra salad dan sayuran.
Hindari ekstra mi dan nasi putih. Tambahkan alpukat, biji-bijian, dan sedikit saus.
Makan menggunakan mangkuk kecil akan memastikan Anda tidak kelebihan kalori. Ingatlah poke tradisional tidak mengandung bahan padi-padian dan saus ekstra. Hindari bahan-bahan yang digoreng dan saus kental.
Ketika dihadapkan dengan pilihan poke bowl beku dan segar, pilihlah poke bowl yang segar. Poke bowl beku memiliki bahan dasar beras atau mi. Sementara itu, poke bowl segar cenderung mengandung ikan mentah, lemak baik seperti alpukat, kacang, dan biji-bijian, serta sayuran yang difermentasi.