Selasa 06 Nov 2018 09:02 WIB

Kemenpar Garap Pasar Milenial di WTM London

Wisatawan milenial menyukai agenda atau lokasi yang Instagrammable.

Wisatawan milenial sangat sadar akan kebutuhan untuk diakui dengan foto-foto yang indah untuk diunduh di akun Instragram.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Wisatawan milenial sangat sadar akan kebutuhan untuk diakui dengan foto-foto yang indah untuk diunduh di akun Instragram.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berencana mengarap pasar milenial, terutama di WTM London, dengan mendirikan sekitar 100 tujuan obyek wisata digital yang Instagramable. Kemenpar ingin bisa menjaring generasi milenial yang senang berwisata.

Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Selasa (6/11), sehubungan dengan makin maraknya wisatawan milenial yang belum banyak digarap. Bahkan dalam pameran pariwisata WTM London yang berlangsung di Gedung Excel London dari tanggal 5-7 November belum banyak negara yang sungguh-sungguh mengarap wisatawan milenial ini. "Padahal pangsa pasar wisatawan milenial cukup besar sekitar 50 persen dari wisatawan biasanya," ujar Menpar Arief Yahya.

Baca Juga

Dikatakannya wisatawan milenial sangat sadar akan kebutuhan untuk diakui dengan foto-foto yang indah untuk diunduh di akun Instragram. Saat ini diperkirakan pengguna aktif Instagram melebihi angka 400 juta setiap bulannya.

Untuk itu Menpar akan mengkaji ulang atraksi atau kegiatan pariwisata yang ada yang akan dapat menarik lebih banyak wisatawan milenial yang akan dapat menjadi trending topik. "Apakah 'event-event' yang ada sudah memenuhi kebutuhan kaum milenial," tanya Menpar.

Ia juga mengatakan Kemenpar akan meningkatkan promosi pariwisata dengan memanfaatkan media digital, menyiapkan jaringan pariwisata digital yang luas untuk mendorong bisnis daring dan penggunaan media sosial yang signifikan di semua pasar. Dikatakannya pada 2016, hampir setengah yaitu 49 persen pengunjung Indonesia adalah generasi milenial dengan usia di bawah 35 tahun dan ini terus bertambah. "Jadi, kami menggunakan wisata digital di dalam dan di luar Indonesia untuk menjangkau pemirsa ini dengan cara mereka ingin berkomunikasi," ujarnya.

Menpar menjelaskan Indonesia dinyatakan oleh World Travel and Tourism Council (WTTC) memiliki sembilan sektor pariwisata berkembang di dunia, ketiga di Asia, dan pariwisata yang tumbuh paling cepat di Asia Tenggara. Telegraph menempatkan Indonesia di antara 20 negara dengan pertumbuhan tercepat sektor pariwisata tumbuh 22 persen pada tahun 2017. Ini dianggap sebagai empat kali lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan regional (7,0 persen) dan global (6,4 persen). Di Indonesia, pertumbuhan pariwisata menjadi bersinar di antara industri lain.

Sektor pariwisata telah menyumbang 15 miliar dolar AS ke pendapatan negara pada tahun 2017. Angkanya lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar 12,2 miliar dolar AS pada 2015 dan 13,6 miliar dolar AS pada 2016.

Kunjungan turis asing juga telah meningkat secara signifikan. Dari 9,7 juta pada tahun 2015 menjadi 11,5 juta dan 14 juta pada tahun 2016 dan 2017. Mulai September, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia meningkat 11,81 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Rata-rata pertumbuhan pariwisata Indonesia dua digit setiap tahun dan Kemenpar memperkirakan akan mencapai 17 juta pengunjung pada akhir 2018. "Kami merasa tidak sukar untuk mencapai target sebesar 20 juta pada 2019," ujar Menpar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement