REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa depan leisure economy Indonesia dinilai begitu menjanjikan. Faktanya mengacu pada studi Haris Group yang menyebut lebih 70 persen kaum milenial lebih memilih untuk menghabiskan uang mereka untuk berlibur daripada investasi.
Menyadari adanya pergeseran pola konsumsi tersebut, Traveloka melebarkan sayap dengan melengkapi produk dan layanan untuk kebutuhan travel dan lifestyle yang terintegrasi dalam satu aplikasi, melalui Traveloka Xperience. Platform ini menyediakan 12 kategori produk antara lain atraksi, bioskop, event, hiburan, spa dan kecantikan, olahraga, taman bermain, transportasi lokal, tur, pelengkap travel, makanan dan minuman, dan kursus atau workshop.
"Traveloka Xperience menyediakan beragam inventori terbaik untuk pilihan aktivitas liburan dan gaya hidup di dalam maupun luar negeri, sehingga pengguna dapat merasakan beragam pengalaman seru saat liburan atau melakukan aktivitas sehari-hari," kata CEO Traveloka Xperience Christian Suwarna saat peluncuran Traveloka Xprerience di Raffles Jakarta, Kamis (20/6).
Dia berharap, Traveloka Xperience dapat menjadi solusi terbaik untuk memudahkan para pengguna dalam mencari inspirasi hingga mengalami proses pemesanan yang aman dan nyaman untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup berkualitas. Traveloka Xperience juga hadir untuk lebih mengenalkan tempat wisata di berbagai daerah yang belum terekspos.
"Makanya kami gandeng Kementerian untuk Traveloka Xperience, agar jangan sampai Bali lagi Bali lagi. Karena masih banyak lho tempat wisata asyik di Indonesia yang belum banyak terekspos dan kita sediakan aplikasi agar pengguna lebih mudah pesan dan tahu experiencenya," kata dia.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani berharap adanya Traveloka Xperience bisa meningkatkan jumlah wisatawan dalam ataupun luar negeri di Indonesia. Dengan adanya Traveloka Xperience, para pelaku industri usaha pariwisata lokal juga diharapkan dapat saling berkolaborasi dengan ekosistem digital.
"Tentu kami harap bisa meningkatkan jumlah wisatawan, tapi untuk jumlah peningkatannya berapa saya tidak bisa prediksi. Yang pasti ini adalah momentum untuk dapat bersama-sama mendukung serta meningkatkan industri pariwisata Indonesia," jelas dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
