Selasa 30 Oct 2018 13:20 WIB

Kedai Berbahasa Isyarat Starbucks Terinspirasi dari Malaysia

Kedai untuk kaum tuli telah berdiri sejak dua tahun lalu di Malaysia.

Rep: Nora Azizah/ Red: Indira Rezkisari
Starbucks
Foto: AP Photo/Elaine Thompson
Starbucks

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Beberapa waktu lalu Starbucks resmi membuka gerai pertamanya di dunia dengan layanan bahasa isyarat. Kedai sengaja didedikasikan bagi mereka yang tuli. Bertempat tidak jauh dari Universitas Gallaudet, Washington, Amerika Serikat (AS), Starbucks langsung mendapat respons positif dari komunitas tuli.

Dilansir melalui Malay Mail, Starbucks ternyata terinspirasi dari kedai di Kuala Lumpur, Malaysia, yang sudah buka sejak 2016 lalu. Bahkan melalui akun Instagram @mystarbucks, beberapa staf asal Malaysia diterbangkan langsung ke Washington untuk menghadiri pembukaan gerai menggunakan layanan bahasa isyarat tersebut.

Baca Juga

Salah satu pelanggan yang menikmati layanan bahasa isyarat adalah Rebecca Witzofsky. Mahasiswi berusia 20 tahun itu sebelumnya cukup kesulitan memesan kopi. Namun kini ia bisa menikmati kopi dengan cara lebih mudah dan cepat. Sebab, para staf di gerai Universitas Gallaudet merupakan penyandang tuna rungu dan wajib melayani pelanggan dengan bahasa isyarat.

"Ini memberikan angin segar bagi orang tuli," ungkap Witzofsky. Saat ia pergi ke kedai Starbucks 'normal', Witzofsky harus bersusah payah membuat staf mengerti pesanannya. Atau ia harus menunjuk gambar pesanan agar dimengerti. Namun dengan layanan bahasa isyarat menjadi lebih mudah dan cepat.

Kedai berbahasa isyarat mempunyai fitur khusus. Di antaranya, untuk memesan kopi bisa memberikan kode dua kepalan tangan tertutup dengan satu kepalan di atas lainnya. Kemudian gerakan tangan memutar untuk menandakan menggiling kopi. Meski melayani bahasa isyarat, kedai kopi tidak berbeda dari tampilan pada umumnya.

Sementara itu dua pelanggan lain, Albert dan Peggy Hlibok juga merasakan hal yang berbeda. "Ini kesempatan yang luar biasa bagi kita semua," ungkap Peggy. Keberadaan kedai Starbucks yang tak biasa ini mengajarkan orang lain untuk tidak takut berkomunikasi dengan orang tuli. Sebab, mereka juga merupakan bagian dari kehidupan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement