REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Elba Damhuri
Takeo Uchiyama, Tour Producer dari Shinki Tours, menyambut saya dengan senyum lebar di Bandara Internasional Kansai, Osaka, Jepang, pertengahan Oktober ini. Ucapan 'Youkoso Osaka e' yang berarti selamat datang di Osaka keluar dari mulut Uchiyama.
Saya langsung menyalaminya. Uchiyama mengajak saya dan beberapa teman dari Jakarta yang diundang Pemerintah Kota Himeji segera naik ke bus yang sudah menunggu.
Uchiyamasan --terbiasa begitu akhirnya kami memanggilnya-- mengatakan waktu kami sangat ketat sehingga harus segera berangkat menuju Himeji. Butuh waktu satu jam lebih untuk sampai ke Himeji dari Osaka dengan bus.
Resort ski Mineyama dekat Himeji, Jepang.
Selama beberapa hari kami diundang Pemerintah Kota Himeji untuk melihat langsung objek-objek wisata menarik di sana. Himeji ingin menunjukkan bahwa mereka ramah Muslim. Himeji siap menyambut turis-turis Muslim dari seluruh dunia, terutama Indonesia.
Sampai di Himeji, saya langsung ke hotel hanya untuk menyimpan koper dan barang-barang lainnya. Kami tidak sempat masuk ke kamar hotel karena makan siang, disusul perjalanan pertama menuju Kastil Himeji, sudah menanti.
Saya dan rombongan bersama tim Uchiyamasan makan siang di Restoran Kamifuku di area Gedung Shinki di tengah kota Himeji. Restoran ini menyediakan menu halal.
Suasana Kota Himeji, Jepang.
"Ada banyak restoran di Himeji melayani makanan halal," kata Uchiyama.
Saya makan tempura seafood. Isinya ada sop misho, udang tempura, tahu, nasi, sayur, ikan bakar, ubi goreng, dan ocha. "Ini tempura seafood versi halal," kata Uchiyama.
Jika berjalan-jalan di seputar pusat kota Himeji, wisatawan dengan mudahnya mendapatkan restoran-restoran yang melayani menu halal dan ramah Muslim. Jika tidak ada tandanya, turis Muslim bisa bertanya terlebih dahulu apakah restoran itu ada menu halal atau tidak.
Barbeque halal dari salah satu hotel di Himeji.
Usai makan, Uchiyama mengantarkan saya ke mushala di Gedung Shinki. Saya mengisi buku tamu sebelum seorang petugas di kantor itu menunjukkan tempat wudhu. Mushala terletak di sebelah ruang resepsionis.
Ukuran Mushala sekitar 3x4 meter dengan lantai berkarpet cerah. Mukena dan Alquran tersedia. Ruangan Mushala pun begitu sejuk.
Setelah itu, saya jalan-jalan di seputar kota Himeji. Tujuan pertama Kastil Himeji.
Mushala di Gedung Shanki, pusat kota Himeji.