REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyesap secangkir kopi di pagi hari merupakan kebiasaan wajib yang dilakoni sebagian orang. Beberapa studi mengungkap kafein pada kopi tidak membahayakan kesehatan asal diminum dalam jumlah yang terkontrol.
Akan tetapi, tahukah anda ternyata menjauhkan diri dari kafein membantu tubuh semakin sehat. Dilansir dari Healthline, berikut sederet manfaatnya.
Kurangi kecemasan
Apakah anda kerap didera kecemasan atau gugup? Bisa jadi penyebabnya adalah karena anda terlalu banyak minum kafein. Kafein dapat menyuntikkan energi yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas.
Akan tetapi, energi itu juga menstimulasi hormon 'fight or flight'. Inilah yang menjadi sumber timbulnya kecemasan, kegugupan, meningkatnya detak jantung, dan kepanikan. Selain itu, tingginya konsumsi kafein meningkatkan depresi pada remaja.
Tingkatkan kualitas tidur
Kebiasaan minum kafein bisa memengaruhi kualitas tidur anda. Studi menunjukkan konsumsi kopi setiap hari dapat mengusik siklus tidur, mengurangi kenyenyakan, dan menyebabkan kantuk di siang hari. Kondisi tersebut akan dialami jika anda minum kafein kurang dari enam jam sebelum waktu tidur. Orang yang menjauhi kafein disebut lebih mudah tidur nyenyak daripada pecandu kafein.
Penyerapan nutrisi efisien
Jika anda bukan peminum kafein, tubuh anda akan menyerap nutrisi lebih baik daripada yang sering minum kafein. Kandungan tanin pada kafein bisa menghambat absorbsi kalsium, zat besi, dan vitamin B.
Gigi lebih sehat
Konsumsi kopi dan teh menyebabkan gigi berwarna kecoklatan. Perubahan warna pada gigi dikarenakan adanya tanin pada minuman tersebut. Kandungan asam pada kopi dan soda juga bisa mengikis lapisan email gigi.
Seimbangkan hormon
Kaum wanita yang menjauhi minuman berkafein punya hormon yang lebih seimbang. Minuman mengandung kafein seperti kopi, teh, dan soda rupanya bisa mengubah kadar estrogen.
Studi pada 2012 menemukan konsumsi 200 miligram kafein yang setara dua cangkir kopi atau lebih bisa menaikkan hormon estrogen pada wanita Asia dan wanita berkulit hitam. Efek serupa juga terjadi pada wanita berkulit putih namun dalam jumlah lebih sedikit.
Fluktuasi hormon estrogen bisa menuntun pada risiko terjadinya endometriosis, kanker payudara, dan kanker ovarium. Asupan kafein ke tubuh juga disebut mempercepat gejala-gejala menopause.