REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas hukum top di India mengadopsi metode yang tidak biasa untuk melatih generasi pengacara berikutnya. Universitas Ilmu Pengetahuan Juridis Nasional Kolkata menawarkan kursus yang berdasar pada dunia fiksi Harry Potter untuk mahasiswanya.
Kursus yang berjudul ‘sebuah poin pertemuan antara literatur fiksi fantasi dan hukum: fokus spesial pada cerita JK. Rowling Harry Potter’. Kursus ini bermaksud memberikan istirahat dari kurikulum sekolah hukum ortodoks dengan menarik kesejajaran antara situasi kehidupan nyata dan aspek hukum sihir.
Topik yang disebutkan dalam poin modul pelajaran adalah termasuk perbandingan hak sosial dan kelas di India dengan ‘perbudakan peri rumah dan marginalisasi manusia serigala’ dalam seri ini.
Kurikulum juga melibatkan Quidditch, hukum olahraga Hogwarts, aturan hukum dalam masyarakat magis, serta pengadilan Wizengamot. Profesor Shouvik Kumar Guha sebagai serorang penemu, mengatakan kursus ini adalah percobaan untuk mendorong pemikiran kreatif. Dalam sistem mereka, kata Guha, para pengajar hanya memberi tahu mahasiswa tentang black letter laws atau aturan hukum yang mapan dan tidak lagi tunduk pada perselisihan yang masuk akal.
“Anda dapat melihat begitu banyak contoh tentang bagaimana media ditumbangkan oleh lembaga-lembaga politi di buku-buku Harry Potter dan melihat kesejajaran di dunia nyata,” kata Guha, seperti yang dikutip dari Independent, Kamis (25/10).
Kursus ini diharapkan mencakup total 54 jam pengajaran berbasis diskusi dan akan ditawarkan sebagai pilihan untuk mahasiswa senior di universitas. Saat ini sudah ada 40 siswa yang mengikuti kursus.
Univesitas di Kolkata ini bukanlah satu-satunya universitas yang menawarkan kursus semacam itu. Universitas Durham di Inggris diyakini sebagai universitas pertama yang menawarkan kursus yang terinspirasi Harry Potter.