Rabu 24 Oct 2018 08:44 WIB

Ilmuwan Temukan Lavender Bermanfaat Mengatasi Kecemasan

Lavender telah lama dikenal memiliki efek relaksasi.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Indira Rezkisari
Bunga lavender sedang dipetik.
Foto: EPA
Bunga lavender sedang dipetik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lavender memang terkenal sebagai tanaman yang memiliki efek menenangkan. Ilmuwan mengungkapkan, dalam penelitian baru bahwa lavender juga dapat digunakan secara medis untuk mengobati kecemasan.

Orang-orang telah lama mengklaim lavender memiliki manfaat yang menenangkan dan membuat rileks. Mulai dari taman dengan lavender yang bermekaran hingga minyak aromaterapi dan busa mandi.

Sekarang, para ilmuwan telah mengkonfirmasi bahwa aroma tanaman ungu ini benar-benar membantu orang-orang bersantai. Begitu banyak manfaatnya, bahkan bisa digunakan untuk menenangkan pasien sebelum operasi sebagai alternatif tablet tidur dan mengobati kecemasan.

Dilansir dari Independent, Rabu (24/10), para peneliti di Kagoshima University di Jepang sampai pada kesimpulannya setelah menganalisa aroma linalool pada lavender. Sebuah alkohol harum yang ditemukan dalam ekstrak lavender dapat membantu tikus bersantai.

Para peneliti menemukan bahwa tikus yang terkena aroma ternyata menunjukkan tanda kecemasan yang berkurang. "Dalam pengobatan tradisional, telah lama dipercaya bahwa senyawa-senyawa berbau yang berasal dari ekstrak tumbuhan dapat meredakan kecemasan," ujar salah satu peneliti, Dr Hideki Kashiwadani.

"Seperti dalam penelitian sebelumnya, kami menemukan bahwa bau linalool memiliki efek anxiolytic (anti-kecemasan) pada tikus normal," kata dia

Para peneliti juga mengatakan, tidak seperti obat penenang seperti benzodiazepin, yang dapat mempengaruhi gerakan seseorang dengan cara yang mirip dengan alkohol. Aroma linalool tidak mengganggu pergerakan tikus sama sekali.

Namun, mereka menemukan bahwa tikus yang tidak memiliki indera penciuman tidak mendapat manfaat dari efek anti-kecemasan yang sama. Sebab, relaksasi pada tikus normal memang dipicu sinyal penciuman yang ditimbulkan oleh bau linalool.

Terlebih lagi, efek anti-kecemasan pada tikus normal menghilang ketika mereka diperlakukan dengan flumazenil yang memblokir reseptor sel otak yang ditargetkan oleh benzodiazepin. “Ketika digabungkan, hasil ini menunjukkan bahwa linalool tidak bertindak langsung pada reseptor  seperti yang dilakukan oleh benzodiazepin, tetapi harus mengaktifkannya melalui neuron penciuman di hidung untuk menghasilkan efek relaksasi,” jelas Kashiwadani.

Meskipun demikian, para peneliti percaya temuan ini membawa lebih dekat manfaat lavender dalam dunia kesehatan. Penggunaan klinis linalool yang dapat membantu meredakan kecemasan dan stres.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement