Kamis 18 Oct 2018 14:37 WIB

Puluhan Ribu Bakpia di Yogyakarta akan Diarak

Merti Bakpia tahun ini dimulai satu hari penuh.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah pekerja membuat makanan khas Yogyakarta Bakpia di Pathuk, Yogyakarta. Bakpia masih menjadi primadona oleh-oleh makanan khas Yogyakarta, terutama bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.
Foto: Antara
Sejumlah pekerja membuat makanan khas Yogyakarta Bakpia di Pathuk, Yogyakarta. Bakpia masih menjadi primadona oleh-oleh makanan khas Yogyakarta, terutama bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Merti Bakpia kembali digelar di Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta. Tahun ini acara tersebut menghadirkan lebih dari puluhan ribu bakpia. Merti Bakpia akan berlangsung pada 20 Oktober 2018.

Bakpia merupakan satu dari sekian banyak kuliner asli Indonesia yang menjadi kekayaan bangsa. Kehadirannya, menjadi tentengan wajib tiap insan yang telah menjejakkan kakinya di Yogyakarta.

Tapi, bakpia tidak cuma memiliki posisi sebagai makanan oleh-oleh khas Kota Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menganugerahkan bakpia sebagai Warisan Budaya tak Benda.

Merti Bakpia yang telah digelar sejak 18 Oktober 2012 memang jadi salah satu gelaran khas di Kota Yogyakarta. Tiap tahun, Merti Bakpia mampu mengukir daya tarik baik wisatawan lokal, domestik maupun mancanegara.

Ketua Panitia Merti Bakpia, Kusmantoro mengatakan, Merti Bakpia memang sudah menjadi agenda rutin yang digelar tiap tahun. Tahun ini, gelaran akan berpusat di bekas pabrik tegel dan beton di Jalan KS Tubun.

Pemilihan lokasi dilatarbelakangi tempat yang bersejarah, dan luasnya yang cukup memadai, yaitu sekitar 6.000 meter persegi. Rencananya, Merti Bakpia tahun ini dimulai satu hari penuh.

"Nanti akan ada lima gunungan yang dikirab, satu gunungan lanang, satu wadon dan tiga gunungan anakan," kata Kusmantoro yang sekaligus merupakan Ketua Kelurahan Rintisan Budaya Ngampilan tersebut, Kamis (18/10).

Ia menerangkan, kirab atau arak-arakan akan diiringi kesenian-kesenian yang berasal dari 13 RW yang ada di Kelurahan Ngampilan. Pembedanya, tahun ini Merti Bakpia akan pula melibatkan sekolah-sekolah.

Mulai dari MAN 2, SMA Muhammadiyah 5 sampai SMP Muhammadiyah 1 akan turut memeriahkan lewat potensi budaya masing-masing. Merti Bakpia mengangkat tema Sinergi Potensi Kuliner UMKM dan Seni Budaya.

Walau berlangsung sore, rangkaian kegiatan Merti Bakpia akan dimulai sejak pagi seperti senam massal. Nantinya, sekitar pukul 15.00, wali kota akan mengibarkan bendera tanda dimulainya kirab.

photo
Ilustrasi - Bakpia

Lurah Ngampilan, Agusjaka Haryana menuturkan, kirab bakpia akan mengitari Ngampulan. Dimulai dari KS Tubun, melalui jalan-jalan seperti Bhayangkara sampai kembali lagi ke KS Tubun.

Sepanjang kirab, akan ditampilkan potensi-potensi kesenian yang ada, serta penampilan kolosal. Selain itu, akan ada potensi lain yang ada di Kota Yogyakarta.

"Potensi kuliner seperti oseng-oseng mercon, festival telor tempe, lalu ada hasil-hasil produk bank sampah sampai hasil-hasil pelatihan batik ecoprint," ujar Agus.

Koordinator Panitia, Aris Dewanto menerangkan, gunungan lanang dan wadon yang dikirab membawa sekitar 6.000 butir bakpia. Sedangkan, tiga gunungan anakan membawa sekitar 4.000 butir bakpia.

Nantinya, gunungan bakpia itu akan diperebutkan masyarakat. Selain itu, panitia menyediakan sekitar 3.000 bakpia untuk dibagikan ke penonton. Puluhan ribu bakpia itu dibeli langsung dari UMKM-UMKM sekitar Ngampilan.

Tidak kurang 170 pelaku UMKM bakpia, besar maupun kecil, turut berpartisipasi di Merti Bakpia kali ini. Menurut Aris, pelaksanaan tahun ini memang sengaja dibuat lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya.

"Rasa memang sudah berkembang dari original seperti kacang hijau, ubi ungu atau kumbu hitam, kini ada capucino, mochacino sampai tiramisu," kata Aris.

Varian yang berkembang seiring jumlah pelaku usaha bakpia yang memang turut meningkat. Dulu, pada pelaksanaan Merti Bakpia 2012 misalnya saja, cuma ada 155 UMKM yang berpartisipasi.

Tahun ini, tidak kurang 170 UMKM bakpia di Ngampilan dan Kota Yogyakarta yang berpartisipasi. Camat Ngampilan, Taokhid berharap, gelaran ini bisa menguatkan lagi identitas daerahnya.

Ia berharap, gelaran ini semakin membantu UMKM yang ada berkembang dengan baik, sehingga taraf hidup masyarakat lebih baik. Hal ini tentunya mengurangi angka kemiskinan yang ada.

Ia ingin gelaran ini semakin menjadi penegas eksistensi Kampung Pathuk yang ada di Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta sebagai sentra bakpia. "Menegaskan kalau kemunculan banyaknya bakpia tetap bunyinya pathuk, dan Kampung Pathuk itu ada di Ngampilan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement