REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bawah laut selalu menyimpan misteri tersendiri bagi manusia. Di lautan yang lebih dangkal, manusia bisa menikmati keindahan terumbu karang dan cantiknya ikan yang berwarna-warni. Di laut yang lebih dalam, yang tidak tersentuh matahari, keindahan laut juga tetap ada dalam wujud hewan laut yang lebih unik.
Mengenal isi laut diyakini bisa membuat anak mencintai laut. Menteri Susi Pudjiastuti mengatakan, laut Indonesia yang besarnya 70 persen negara ini membuat anak harus diajarkan mencintai lautnya. Anak Indonesia yang cinta laut bisa tumbuh sebagai sosok yang mau menjaga laut.
Belajar mengenali isi laut tidak hanya bisa dilakukan dengan pergi ke pantai. Di Jakarta Barat, dalam pusat perbelanjaan mewah Neo Soho terletak Jakarta Aquarium.
Jakarta Aquarium yang memiliki luas 7.200 meter persegi itu merupakan tempat konservasi alam dan satwa dengan konsep edutainment. Deputy Director PT Taman Safari Indonesia yang membawahi Jakarta Aquarium, Hans Manansang, mengatakan Jakarta Aquarium adalah rumah bagi ratusan satwa mamalia, reptilia, serangga, dan hewan laut.
Ketika masuk, pengunjung akan disuguhi empat zona, yaitu, kepulauan, hutan, bakau, dan dalam laut. Zona kepulauan, hutan, dan bakau terletak di lantai atas. Sedangkan di lantai bawah adalah zona dalam laut.
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Di zona hutan, Hans mengatakan, ada sejumlah binatang unik yang bisa dilihat. Misalnya, belalang bambu dari Jawa Barat, binturong, kecoa madagaskar, iguana, kura-kura, dan sejumlah hewan lainnya. Hanya dibatasi kaca pendek, pengunjung dengan mudah melihat dan berinteraksi dengan hewan-hewan tersebut.
Jika ingin melihat beberapa hewan diberi makan, datang di pukul 11.00 WIB dan 16.00 WIB. Seorang petugas mengatakan, biasanya jam makan hewan setiap hari adalah di waktu tersebut.
Di zona bakau jangan lewatkan tempat berang-berang. Sebab tak hanya bisa melihat berang-berang bermain dan berloncatan lalu menceburkan diri ke kolam, ada lorong kaca di bawah kolam berang-berang. Anak-anak bisa masuk ke dalamnya dan merasakan sensasi di kolam berang-berang, tanpa harus basah.
Hans mengatakan, Jakarta Aquarium sebenarnya sudah dibuka sejak 17 Maret 2017. Peresmian Jakarta Aquarium namun baru dilakukan Selasa (16/10). Alasannya, butuh waktu bagi Jakarta Aquarium untuk menjadi ekosistem hewan yang stabil.
“Kami butuh waktu beradaptasi,” ujarnya.
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Sejak dibuka, Jakarta Aquarium sudah menarik minat masyarakat. Menurut Hans, setiap bulan, 20 ribu hingga 25 ribu pengunjung datang. Di musim liburan, angkanya bisa naik hingga 40 ribu pengunjung.
Koleksi Jakarta Aquarium cukup banyak, mencapai 600 spesies. Sebanyak 80 persen diantaranya merupakan hewan asli Indonesia.
Puas bertemu dengan hewan daratan di lantai atas, pengunjung bisa turun ke bawah untuk bertemu penghuni laut dalam berbagai akuarium. Hans mengatakan, bintang dari Jakarta Aquarium adalah ikan kerapu raksasa seberat 300 Kg. Sang kerapu diletakkan dalam akurium sendiri. Ukurannya yang sangat besar membuat kagum siapa pun yang melihatnya.
Selain kerapu raksasa, pengunjung bisa melihat ubur-ubur, ikan pari, ikan hiu, piranha, serta ikan warna-warni di akuarium yang terpisah-pisah. Seperti di kandang berang-berang, beberapa akuarium memiliki lorong yang bisa dimasuki.
Hans mengatakan, ke depan Jakarta Aquarium masih ingin terus menambah koleksi satwanya. “Salah satu yang kami akan bawa adalah giant pacific octopus,” katanya.
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Gurita dengan ukuran cukup besar itu akan diambil dari Laut Pasifik yang dingin. Kolamnya pun nanti disesuaikan temperaturnya dengan habitat asli sang gurita.
Rencananya gurita laut dingin akan didatangkan tahun depan. “Kira-kira awal tahun.”
Pengunjung bisa masuk ke Jakarta Aquarium setiap hari mulai pukul 10.00 WIB. Harga tiketnya berbeda di hari kerja dan akhir pekan atau Sabtu/Ahad. Tiket untuk dewasa atau memiliki tinggi di atas 120 Cm dimulai dari Rp 150 ribu. Sedang tiket anak atau tingginya di bawah 120 Cm dimulai dari Rp 125 ribu.
“Kami tidak cuma mengajak melihat hewan dan isi laut. Kami memberi sisi edukasi dengan adanya papan informasi yang bisa dibaca serta pemandu yang akan membagi informasi soal laut ke pengunjung. Ini rekreasi, tapi juga belajar,” ujar Hans.
Ikuti Whatsapp Channel Republika