REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta Fashion Week (JFW) 2019 menjanjikan penampilan lebih dari 2600 koleksi terbaru karya 204 desainer dan label. Salah satu desainer yang akan mewarnai JFW 2019 dengan koleksinya yaitu Savira Lavenia yang mengusung brand Sav Lavin.
Savira akan menghadirkan koleksi busana bertemakan musim panas dalam perhelatan fesyen terbesar di Indonesia tersebut. "Konsepnya lebih personal dan dituangkannya lebih ke arah biota laut yang memiliki bentuk aneh," kata Savira di Senayan City, Rabu (17/10).
Dari segi warna, Savira banyak menggunakan warna-warna yang terinspirasi warna-warna cerah dari bawah laut seperti hitam, merah, merag muda, kuning mustard, navy blue, putih dan silver. Dengan ambience yang lebih maskulin, koleksi busana Savira hadir dalam potongan gombrong atau big size yang dipadukan siluet bergaya tahun 1990an.
Selain Savira, desainer lain yang turut berpartisipasi yaitu Michele Maryam. Konsep busana yang ditawarkan pemilik label Maryalle ini terinspirasi dari keindahan langit di waktu senja. Bertemakan Golden Hour, Michele menghadirkan koleksi busana yang mengangkat warna-warna glamor seperti emas, silver hingga toska.
Untuk mempersiapkan koleksi ini, Michele mengaku sempat melakukan perjalanan berburu senja hingga ke Paris. "Koleksi kami mengambil inspirasi dari senja musim gugur di Paris. Warna daun-daun yang berubah dari hijau menjadi oranye keemasan pada koleksi akan menghadirkan mood romantis," tutur Michele.
Sementara itu, desainer lainnya, Debora Mettu dari Saul mengangkat tema 1600an dalam gelaran JFW tahun ini. Debora memilih menghadirkan konsep busana yang klasik dengan struktur yang khas namun tetap diberi sentuhan kekinian.
Selain itu untuk menunjang struktur, Debora menyiasatinya dengan pemilihan bahan. Debora memilih bahan-bahan yang ringan, tipis dan tidak panas seperti linen dan katun sehingga cocok dipakai di daerah dengan iklim tropis seperti Indonesia.