Senin 15 Oct 2018 10:06 WIB

Kebiasaan Mengorek Hidung Ternyata Berbahaya

Mengorek hidung bisa menyebarkan bakteri pneumonia.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi
Foto: ist
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengorek hidung atau akrab dengan istilah mengupil mungkin tak tampak seperti masalah besar bagi banyak orang, tapi bukti ilmiah sekarang menunjukkan sebaliknya. Para ahli mengatakan tindakan itu sebenarnya bisa berbahaya dan memiliki konsekuensi merusak.

Menurut penelitian baru yang diterbitkan dalam European Respiratory Journal, mengorek hidung bisa menyebarkan bakteri berbahaya yang menyebabkan pneumonia. Pneumonia dijelaskan oleh The National Health Service (NHS) sebagai pembengkakan jaringan di satu atau kedua paru-paru.

Seperti dilansir di laman Express, Senin (15/10), studi ini dilakukan oleh para peneliti dari Liverpool School of Tropical Medicine dan menyoroti bagaimana infeksi bakteri tak hanya sebagai virus di udara, serta betapa pentingnya untuk menjaga tangan tetap bersih. Sebagai bagian dari penelitian, 40 relawan dewasa ditempatkan ke dalam empat kelompok dan terkena bakteri tertentu menggunakan metode tangan ke hidung yang berbeda. Dua kelompok terkena bakteri dalam air sementara dua lainnya melebihi bakteri udara kering.

Hasil penelitian menunjukkan para peserta studi kemungkinan besar akan mendapatkan bakteri di hidung mereka apakah mereka terpapar menggunakan layar kering atau basah. Para peneliti juga mencatat jumlah transmisi yang sama jika peserta menyodok, mengambil atau menggosok hidung mereka.

Peneliti utama Victoria Connor, seorang peneliti klinis di Liverpool School of Tropical Medicine dan Royal Liverpool Hospital, mengatakan infeksi pneumokokus adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia, dan diperkirakan bertanggung jawab atas 1,3 juta kematian di anak-anak di bawah lima tahun setiap tahun.

"Orang tua dan orang-orang dengan penyebab lain dari gangguan kekebalan, seperti penyakit kronis, juga berisiko tinggi terkena infeksi pneumokokus," katanya.

Para peneliti menyimpulkan kebersihan tangan yang baik, serta membersihkan mainan dan permukaan anak-anak, akan mengurangi risiko infeksi seperti penyebaran pneumonia. Gejala pneumonia dapat bervariasi tergantung pada usia seseorang atau masalah medis lain yang mereka miliki.

Gejala-gejala kondisi, menurut Bupa, termasuk batuk, ini mungkin kering, terutama pada anak-anak dan orang tua, atau Anda bisa batuk dahak yang bisa menjadi hijau atau kuning, berkarat-warna atau bahkan berlumuran darah.

Gejala lainnya demam, sesak napas atau bernapas lebih cepat. Selain itu, Anda juga mengalami nyeri di dada Anda, yang lebih buruk ketika Anda mengambil napas dalam-dalam. Bahkan Anda bisa menggigil dan berkeringat juga kehilangan selera makanKebingungan dan ketidakstabilan, terutama jika Anda berusia di atas 65 tahun. Gejala lainnya adalah nyeri otot dan nyeri.

Organisasi kesehatan lebih lanjut menyarankan gejala-gejala Anda bisa datang secara bertahap, tetapi kadang-kadang gejala pneumonia mulai tiba-tiba dan dengan cepat menjadi lebih buruk. “Patut diingat gejala pneumonia sangat bervariasi di usia yang sangat muda dan sangat tua," ujar dia.

Orang yang lebih tua dengan radang paru-paru mungkin tampak tidak enak badan, makanan mereka dan mungkin tidak bisa mendapatkan seperti biasanya. Mereka mungkin juga bingung lebih rentan jatuh. "Seorang anak kecil dengan pneumonia mungkin gelisah dan mudah tersinggung, mungkin dengan perut (perut)," katanya

Harus dipahami gejala-gejala ini tidak selalu disebabkan oleh pneumonia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement