REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Kesehatan Mental Dunia dimanfaatkan Lady Gaga untuk angkat bicara. Dilansir melalui Glamour, Gaga berbicara melalui tulisan mengenai pengalaman pribadinya. Ia merasa perlu angkat bicara soal kesehatan mental mengingat tidak banyak sosok yang berani terbuka terkait hal tersebut.
"Bunuh diri merupakan gejalan paling ekstrim dari kesehatan mental, namun sejauh ini sulit ditangani secara benar," tulis Gaga dalam sebuah tulisan yang dikembangkan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus. Stigma, ketakutan, dan kurangnya pemahaman menambah penderitaan mereka.
Gaga dan Dr Ghebreyesus juga mempertanyakan kesehatan mental yang lazim tidak tertangani. Di dalam tulisan itu mereka juga menyebutkan, dalam keluarga dan lingkungan orang yang berpenyakit mental dibungkam oleh rasa malu. Penyakit tersebut dianggap tidak layak sehingga penderitanya harus menangani masalahnya sendiri.
Tidak hanya itu, tulisan Gaga dan Dr Ghebreyesus juga mengritik kurangnya sumber daya dalam penanganan kesehatan mental. Kesehatan mental saat ini hanya menerima tidak lebih dari satu persen dana global. Pembiayaan domestik, promosi, dan pengobatan juga sama rendahnya. Saat ini, sudah waktunya untuk mengubah kondisi tersebut.
Di awal tahun ini Lady Gaga menerima penghargaan tentang keterbukaannya mengidap gangguan mental. Ia mendapat penghargaan dari Yayasan Born This Way. "Saya telah berjuang dalam waktu yang cukup lama terhadap kesehatan mental yang saya miliki," ungkap Gaga.