REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Teknologi yang semakin canggih tidak lantas membuat minat membaca buku masyarakat berkurang. Hal ini dibuktikan dengan adanya Komunitas Pencandu Buku.
Berdiri sejak 2015, Komunitas Pencandu Buku terus menyebarkan virus membaca ke berbagai penjuru kota di Indonesia, termasuk Bandung.
"Awalnya komunitas Pencandu Buku adanya di Bandung saja. Akan tetapi setiap harinya bertambah, seperti Jabodetabek, Makassar, dan Yogyakarta. Jadi kami ingin memfasilitasi orang yang 'kecanduan' membaca buku melalui komunitas pencandu buku ini," kata salah seorang anggota Komunitas Pencandu Buku Tesha di Bandung, Kamis (4/10).
Tidak hanya di kota besar, tambahnya Pencandu Buku menyebarkan virus sampai ke penjuru kota seperti Garut. Salah satu cara menyebarkan virus membaca Komunitas Pencandu Buku dengan cara membuka lapak dan mengadakan kegiatan-kegiatan literasi.
Buka lapak yaitu membuka lapakan buku secara gratis bagi siapa saja yang ingin membaca. Sementara Kegiatan Literasi biasanya dalam bentuk workshop, mengunjungi panti asuhan, dan bedah buku di alam dengan camping.
Buku-buku yang digunakan dalam bedah buku dan kegiatan literasi berasal dari donatur, semua jenis buku ada di komunitas ini kecuali buku pelajaran dan resep. "Kegiatan literasinya dinamakan Pencandu Buku Bersila, isi kegiatan tersebut seperti workshop bedah buku," ujar Thesa.
Peserta workshop dibatasi 20-30 orang dengan publikasi lewat media sosial. Perpustakaan Pencandu Buku terletak di Buah Batu dan terbuka bagi siapapun yang ingin membaca.