Rabu 03 Oct 2018 20:35 WIB

Cegah Penyakit Jantung di Usia Muda

Pengecekan kesehatan secara rutin wajib dilakukan pria sejak usia 35 tahun

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sakit Jantung (Ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sakit Jantung (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit jantung selama ini dianggap sebagai penyakitnya orang yang sudah tua. Mereka yang terkena penyakit jantung biasanya sudah berusia 50-60 tahun ke atas. Nyatanya, risiko penyakit jantung juga meningkat di kalangan generasi yang lebih muda. 

Generasi lebih muda ini juga berpotensi terhadap penyakit arteri koroner, gagal jantung, irama jantung abnormal (aritmia), nyeri dada karena kurangnya oksigen menuju jantung (angina), hingga serangan jantung. Dilansir dari Deccan Herald, penyebab utamanya adalah gaya hidup. 

Baca Juga

Gaya hidup tidak sehat di kalangan generasi muda menjadi pemicu besar meningkatnya risiko penyakit jantung. Merokok, minum minuman beralkohol, mengonsumsi makanan rendah nutrisi hingga jarang berolahraga adalah sejumlah gaya hidup yang memperburuk kesehatan jantung. 

Kondisi akan semakin parah apabila banyak diantara generasi yang lebih muda tidak mengetahui apa saja tanda-tanda penyakit ini. Tanda-tanda yang harus diwaspadai yaitu dada nyeri, sulit bernafas, kurang stamina, lemah, hingga keringat dingin. 

Untuk mengetahui penyakit ini lebih dini, anak muda dianjurkan untuk melakukan pengecekan kesehatan secara rutin. Bahkan meskipun mereka tidak merasakan adanya tanda-tanda penyakit jantung. Untuk pria diwajibkan mulai memeriksa kesehatannya di usia 35 tahun sedangkan perempuan 40 tahun.

Selain rutin pengecekan, jaga pula kesehatan jantung dengan menghindari rokok, alkohol, serta memantau angka berat badan ideal (BMI). Termasuk melakukan olahraga rutin 30 menit setiap hari serta mengonsumsi makanan sehat. Kemudian, jangan lupa beristirahat cukup dan kelola stres dengan baik. 

Hal yang perlu diingat adalah tidak ada kata terlambat untuk memulai memakan makanan sehat. Jadi perbanyaklah mengonsumsi sayuran, biji-bijian utuh, buah, dan kacang-kacangan. Konsumsi juga sumber makanan hewani seperti ikan salmon dan makanan lau lainnya dua sampai tiga kali sepekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement