Rabu 03 Oct 2018 07:45 WIB

Survei Ungkap Alasan Wisata Sendirian Makin Digemari

Wisatawan membuang kesepian pergi sendiri dengan waktu panjang bersama gawainya.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Berlibur solo kini makin diminati para traveller.
Foto: Republika/Prayogi
Berlibur solo kini makin diminati para traveller.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jam kerja lebih panjang, kontak digital tiada henti, dan meningkatnya tuntutan pekerjaan. Itu semua terjadi para golongan pekerja masa kini. Tak heran saat ini banyak orang yang memanjakan diri dengan melakukan perjalanan solo untuk menjauh sementara dari kesibukan.

Menurut survei Agoda, agen perjalanan daring, makin banyak wisatawan melakukan perjalanan seorang diri atau solo travelling untuk beristirahat dari tekanan kehidupan modern. Survei bertajuk ‘Solo Travel Trends 2018’ yang berkolaborasi dengan YouGov ini menemukan bahwa secara global, relaksasi dan waktu untuk bersantai adalah motivasi utama (61 persen) seseorang melakukan perjalanan seorang diri, ketimbang saat bepergian dengan teman (48 persen). Wisatawan solo yang disurvei juga memilih ‘menjauh dari rutinitas’ (52 persen) dan ‘menjelajah budaya baru’ (45 persen) sebagai alasan utama.

Baca Juga

Usia lebih muda

Wisawatan Asia yang melakukan solo travel berusia cenderung lebih muda, yakni milenial (41 persen) dan Gen-Z (38 persen). Sementara wisatawan Barat yang melakukan perjalanan solo biasanya merupakan kelompok Baby Boomers (39 persen) dan Gen-X (24 persen).

Wisatawan Barat cenderung menikmati perjalanan solo untuk waktu yang lebih lama, seperti empat sampai tujuh malam (34 persem). Mereka juga dua kali lebih banyak melakukan perjalanan untuk 14 malam (20 persen), bahkan ada yang melakukan perjalanan lebih dari 14 malam (10 persen). Sementara wisatawan milenial dan Gen-Z Asia biasanya melakukan perjalanan seorang diri dengan durasi lebih pendek, hanya satu sampai tiga malam (46 persen).

Lebih lama bersama gawai

Wisatawan yang pergi seorang diri menghabiskan lebih banyak waktu di depan laptop dan ponsel mereka ketimbang jenis wisatawan lain, yakni dua jam sehari (119 menit). Ini 15 persen lebih lama daripada saat bepergian dengan teman (100 menit) dan 26 persen lebih lama ketimbang bepergian dengan keluarga (86 menit).

Wisatawan Asia yang bepergian sendiri, juga paling terhubung secara digital dan bisa lebih dari dua kali dalam sehari menghabiskan empat jam atau lebih di depan layar (31 persen), ketimbang wisawatan Barat (12 persen).

Destinasi kosmopolitan mendominasi peringkat

Baik untuk bisnis, liburan, maupun ‘bleisure’ atau kombinasi perjalanan bisnis (business) dan liburan (leisure), semua wisatawan independen yang bepergian seorang diri, memilih kota kosmopolitan di seluruh dunia.

Menurut data pemesanan Agoda, Bangkok (Thailand) adalah tujuan utama wisatawan Asia tahun ini, sementara London (Inggris) adalah peringkat teratas untuk wisatawan Barat. Kedua kota ini memiliki banyak atraksi untuk membuat para wisatawan yang bepergian sendiri cukup sibuk, mulai dari belanja dan kehidupan malam, hingga budaya dan tempat makan.

Tokyo (Jepang) merupakan pilihan populer bagi wisatawan Asia dan Barat, dengan posisi tiga besar untuk kedua kelompok. Dengan berbagai pilihan makanan, budaya dan akomodasi, mulai dari hotel kapsul hingga perumahan dan penginapan mewah bintang lima, Tokyo menawarkan banyak hal bagi setiap wisatawan yang bepergian seorang diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement