Kamis 27 Sep 2018 18:40 WIB

Kehangatan Kunci Mudah Atasi Rasa Cemas

Orang yang sedang cemas diminta tak konsumsi gula, kafein dan alkohol

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Teh hangat cocok untuk menemani pagi yang dingin.
Foto: Republika/Prayogi
Teh hangat cocok untuk menemani pagi yang dingin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika kita sedang merasa cemas, mencari sesuatu yang membuat rileks adalah jawabannya. Para ahli menyatakan menghangatkan tubuh bisa menjadi alternatif mengurangi rasa cemas dan stres. Teknik menghangatkan tubuh ini merupakan bagian dari praktik kuno India, ayurveda.

Sebenarnya, ayurveda tergolong sebagai pengobatan alternatif. Di Amerika Serikat, The National Institutes of Health memperingatkan bahaya beberapa produk kesehatan ayurveda jika dikonsumsi tanpa pengawasan praktisi ahli. Akan tetapi praktik menghangatkan tubuh yang diajarkan ayurveda terhitung aman untuk dipraktikkan sendiri.

Menurut psikoterapis Jodi Aman, menghangatkan tubuh adalah cara cepat meredakan kecemasan dan kerap ia sarankan kepada para pasiennya. "Aku biasa menghangatkan tubuh setiap dilanda kecemasan. Ketika sedang menjalani masa pemulihan mental, aku selalu makan makanan hangat seperti sup, teh, dan aneka rebusan," ujar penulis buku You 1, Anxiety 0 ini sebagaimana dikutip dari Huffington Post.

Jodi juga menyarankan agar orang yang cemas menghindari konsumsi gula, kafein, dan alkohol karena dapat meningkatkan kecemasan. Makan makanan hangat atau meletakkan bantalan hangat di kaki atau di bawah tubuh membantu otak merasa lebih aman.

John Mayer, ahli fisiologi klinis yang berbasis di Chicago, juga berpendapat senada. "Aku menyuruh pasienku mandi air hangat untuk membuat mereka merasa lebih tenang," terangnya. "Mandi air hangat membantu pelepasan enzim penenang yang meredakan kecemasan. Kesunyian yang dihasilkan oleh air bekerja sebagai latihan penenang pikiran. Sehingga kita punya pendekatan berbasis fisiologis dan psikologis," jelas John.

Christa Santangelo, ahli fisiologi klinis sekaligus asisten profesor di Universitas California, juga mengungkapkan pendapat yang sama. Menurutnya teknik menghangatkan bisa berjalan efektif karena mengubah pengalaman fisik seseorang. Ketika tubuh berubah menjadi lebih rileks, hal itu menjadi sinyal bagi otak untuk lebih tenang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement