Rabu 26 Sep 2018 16:47 WIB

Menyusui Langsung Mengurangi Risiko Obesitas pada Anak

Peneliti menemukan memberi ASI secara langsung masih lebih baik daripada lewat botol

Rep: Desy Susilawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wanita menggendong bayi, wanita menyusui
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Wanita menggendong bayi, wanita menyusui

REPUBLIKA.CO.ID, 

JAKARTA -- Penelitian baru telah menunjukkan hubungan antara menyusui dan risiko obesitas yang lebih rendah untuk bayi. Bahkan penelitian baru menemukan hubungan lain yang menunjukkan bahwa ASI lebih baik diberikan secara langsung dibandingkan dengan memberikan ASI pada bayi lewat botol susu.

Manfaat pemberian ASI langsung termasuk peningkatan berat badan yang lebih lambat dan skor BMI yang lebih rendah. Ini berdasarkan sebuah penelitian di Kanada yang diterbitkan Senin (25/9) dalam jurnal Pediatrics. 

Namun, bahkan memompa ASI pun tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya."Ibu yang memompa melalui banyak upaya untuk melakukan itu, dan saya tidak ingin mereka mendapat kesan bahwa itu tidak layak. Tapi itu menimbulkan pertanyaan, jika susu yang dipompa tidak sama atau tidak sebaik yang langsung, kenapa begitu? Dan apa yang harus kita lakukan untuk mendukung ibu lebih baik menyusui jika itu yang ingin mereka lakukan?" kata penulis studi Meghan Azad, ilmuwan peneliti di Children's Hospital Research Institute of Manitoba seperti dilansir dari laman CNN, Rabu (26/9).

Canadian Healthy Infant Longitudinal Development melakukan studi terhadap 2500 bayi, mereka dengan skor BMI terendah pada 12 bulan adalah mereka yang mendapat ASI - tanpa formula - dan yang mulai makan makanan lain sekitar 5 sampai 6 bulan.

Para peneliti mengatakan ini dapat mempengaruhi risiko anak-anak menjadi kelebihan berat badan atau mengembangkan obesitas. Studi baru menemukan bahwa berhenti menyusui sebelum 6 bulan dikaitkan dengan kenaikan berat badan yang lebih cepat, indeks massa tubuh yang lebih tinggi pada 12 bulan dan tiga kali risiko kelebihan berat badan dibandingkan dengan pemberian ASI eksklusif.

"Data lain telah menunjukkan jika Anda memiliki peningkatan (BMI) pada awal kehidupan, itu membuat Anda siap untuk masa kanak-kanak dan kemudian kegemukan kala remaja di kemudian hari," kata Lars Bode, direktur Yayasan Larsson-Rosenquist Pusat Susu-Bayi Keunggulan Penelitian di University of California San Diego.

Mekanisme di balik mengapa menyusui bisa lebih baik daripada memompa belum jelas, jika memang hubungan kausal dengan BMI akhirnya ditemukan. Mungkin sesuatu terjadi pada komponen ASI ketika didinginkan, dibekukan atau dicairkan. Mungkin tindakan menyusui memungkinkan bayi untuk lebih mengontrol jumlah yang mereka konsumsi. 

Namun demikian, para peneliti mengatakan penelitian ini memperkuat manfaat ASI, dan mereka mengirim pesan kepada pembuat kebijakan tentang cuti orang tua dan dukungan untuk menyusui.

"Di Amerika Serikat banyak ibu, mereka harus kembali bekerja setelah beberapa minggu, jadi jika mereka ingin terus memberikan ASI, mereka harus melakukannya dengan memompa," kata Azad.

WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, dengan menyusui terus menerus bersama dengan makanan pendamping yang sesuai hingga usia dua tahun atau lebih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement