Senin 24 Sep 2018 23:38 WIB

Menjajal Puluhan Board Game Indonesia di Popcon Asia 2018

Bekraf dan APIBGI menghadirkan area panggung untuk bermain board game Indonesia

Suasana pengunjung di Archipelageek yang mencoba board game buatan anak negeri di Popcon 2018
Foto: APIBGI
Suasana pengunjung di Archipelageek yang mencoba board game buatan anak negeri di Popcon 2018

REPUBLIKA.CO.ID, Tangerang -- Masyarakat Indonesia tentunya sudah akrab dengan permainan papan atau board game seperti Monopoly, Ular Tangga, Catur dan sejenisnya. Seiring berjalannya waktu, peminat board game di Indonesia justru makin meningkat di tengah-tengah banyaknya aktivitas yang memanfaatkan teknologi. 

Jumlah board game ciptaan penerbit/studio dari tanah air pun mulai bermunculan.“Saya melihat bahwa industri gim itu tidak hanya digital tetapi juga board game,” ujar Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Puji Mulia Simadjuntak berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id.

Menurutnya, selain memiliki nilai industri global yang besar, board game juga memiliki nilai-nilai yang tidak dimiliki board game digital, seperti kebersamaan dan nilai sosial lain. “Board game juga memiliki fungsi edukasi yang luar biasa. Nilai nilai ini yang ingin kami jaga dan kembangkan,” jelasnya.

Akhir Agustus kemarin, APIBGI dan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) baru saja selesai menjaring para penerbit/studio board game untuk membawa karya mereka mewakili Indonesia mengikuti Essen SPIEL 2018, pameran board game paling bergengsi di Jerman, pada bulan Oktober mendatang.

Menurut Ketua Asosiasi Pegiat Industri Board Game Indonesia (APIBGI) Andre M Dubari, data jumlah publisher lokal per April 2018 sebanyak 20 studio, perkiraan di akhir 2018 (Desember) akan berjumlah sekitar 25 studio. Sedangkan untuk jumlah judul board game lokal per April 2018 sebanyak 39 judul, dan perkiraan akhir 2018 sekitar 55 judul. “Data untuk retail hanya di Amerika Utara (Kanada dan US) nilai board game industri di region tersebut adalah 1.5 miliar dolar AS di 2017, dengan growth rata-rata sebesar 8 persen dari tahun sebelumnya,” kata Andre.

Sebelum diberangkatkan ke Jerman, 24 judul board game yang telah diseleksi olehBEKRAF akan dipamerkan di ajang Popcon Asia 2018 terlebih dahulu. Setiap tahun, Popcon Asia selalu memberikan tempat untuk tumbuh kembang industriboard game Indonesia. Tahun ini, area board game yang sebelumnya disebut Tabletopia disulap menjadi Archipelageek karena menggandeng program BEKRAF khususnya yang berkaitan dengan subsektor permainan interaktif. Area Archipelageek tersedia di sana sebagai panggung untuk memamerkan sekaligus tempat memainkanboard game karya anak bangsa.

Popcon Asia 2018 diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD pada tanggal 22-23 September 2018 kemarin.Pada gelarannya tahun ini, Popcon Asia memasukkan board game ke dalam kategori game untuk Popcon Awards. Penghargaan Boardgame of the Year (permainan papan terbaik) menanti para kreator board game lokal lewat karyanya untuk diperebutkan.

APIBGI dan BEKRAF optimis, industri board game Indonesia akan makin besar dan dikenal berkat adanya Popcon Asia dan board game yang akan unjuk gigi di Jerman juga akan mengharumkan nama Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement