Jumat 21 Sep 2018 10:07 WIB

Probiotik Bantu Lawan Resistensi Antibiotik

Peneliti meyakini konsumsi probiotik secara teratur kurangi pengaruh antibiotik

Rep: Nora Azizah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Yogurt mengandung probiotik yang melindungi saluran cerna anak.
Foto: dok Republika
Yogurt mengandung probiotik yang melindungi saluran cerna anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah studi terbaru menyebutkan, probiotik yang digunakan secara teratur bisa membantu mengurangi kebutuhan antibiotik. Dilansir melalui Medical News Today, strain ragi dan bakteri hidup tersebut membantu menyeimbangkan flora bakteri secara alami yang ditemukan di dalam usus. Hal tersebut sangat memberikan banyak manfaat kesehatan.

Manfaat tersebut memang tidak sepenuhnya didukung studi ilmiah. Namun ada bukti bahwa probiotik dapat meringankan diare infeksi akut.

Kemudian probiotik bisa membantu mengurangi gejala beberapa kondisi kejiwaan, seperti depresi dan gangguan obsesif-kompulsif. Meski demikian penelitian terhadap probiotik memang masih dalam tahap pengembangan.

Contoh hal yang sederhana, yakni ketika makan yoghurt. Bakteri usus akan datang dalam berbagai bentuk dan memengaruhi banyak sistem tubuh.

Namun tidak semua tubuh manusia bisa menanggapi probiotik dengan cara yang sama. Meski demikian dalam beberapa kasus, probiotik dapat mengurangi risiko terkena infeksi pernapasan dan gastrointestinal tertentu. Selain itu, probiotik juga bisa mengurangi waktu infeksi.

Seorang Investigator Senior dari Department of Family Medicine Georgetown University School of Medicine Dr Daniel Merenstein mendapatkan hasil investigasi berimplikasi luas.

"Salah satu cara seseorang bisa mengurangi jumlah antibiotik adalah dengan mengonsumsi probiotik secara teratur," ujar Merenstein. Namun Merenstein masih harus menemukan mekanisme strain probiotik tersebut. 

Merenstein menyebutkan, sebagian besar sistem kekebalan tubuh manusia memang ditemukan di saluran pencernaan. Mengonsumsi bakteri yang sehat kemungkinan besar bisa berguna bagi sistem kekebalan tubuh. Bukti yang menunjukkan probiotik dapat mengurangi terkena infeksi pernapasan atau gastrointestinal tertentu memang belum banyak. 

Terkait penggunaannya secara teratur memang masih banyak dibutuhkan studi, khususnya untuk penggunaan di semua usia. Apabila berpotensi maka probiotik bisa menjadi sebuah pengobatan umum untuk pasien secara global. Namun banyak penelitian kini tengah dilakukan demi mendapatkan hasil hubungan antara probiotik dan penggunaan antibiotik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement