REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan sebuah data medis, sebanyak 20 sampai 30 persen ibu hamil di Indonesia mengalami Infeksi Saluran Kemih (ISK). ISK bisa berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan janin.
"Pengaruhnya terhadap kehamilan cukup berisiko," ujar spesialis Obstetri dan Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan) Triani Ismelia Firdayanti beberapa waktu lalu.
Berawal dari saluran kemih kemudian bisa menyebabkan gangguan kesehatan ginjal, kelahiran prematur, hingga kematian janin. Triani menjelaskan, infeksi saluran kemih bisa terjadi akibat masuknya bakteri ke dalam tubuh manusia.
Bakteri tersebut biasanya berkembang biak di dalam kamar mandi. Jenis bakteri Streptococcus dan Escherichia coli atau E coli menjadi yang paling umum ditemukan dan mudah berkembang biak di toilet.
Kedua bakteri tersebut sangat mudah masuk ke dalam saluran kemih. Kamar mandi memang menjadi tempat paling nyaman bagi bakteri untuk berkembang biak. Sebab, kamar mandi merupakan ruang cukup lembap sehingga cocok menjadi habitat bagi bakteri.
Infeksi saluran kemih terkadang terabaikan oleh para ibu hamil. "Pada dasarnya wajar apabila seorang ibu hamil sering berkemih, kondisi fisiknya sudah berubah," kata Triani yang merupakan dokter spesialis dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan.
Ibu hamil secara natural memang akan sering berkemih. Hal tersebut disebabkan adanya perubahan fisik, bobot tubuh, dan hormon.
Bahkan aktivitas sering ke toilet menjadi amat penting. Namun, terkadang ibu mengabaikan aktivitas sering berkemih. Padahal, tidak hanya kondisi kesehatan janin yang perlu dipikirkan tetapi juga dirinya sendiri.
Masuknya bakteri ke dalam tubuh ibu hamil juga bisa disebabkan minimnya antibodi. Selama masa kehamilan, ibu memang akan mengalami penurunan antibodi.
Itu sebabnya ibu perlu memeriksakan kondisi kesehatan tubuhnya secara berkala. Infeksi saluran kemih biasanya ditandai dengan beberapa gejala, yakni ritme berkemih yang teramat sering, berkemih dengan rasa nyeri sampai ke bagian pinggang, berkemih terasa panas atau hangat dari awal hingga akhir, serta adanya bercak darah pada air seni. Apabila merasakan gejala tersebut sebaiknya ibu langsung berkonsultasi ke dokter.
Triani menjelaskan, pasien dengan gejala tersebut biasanya akan menjalani pemeriksaan air seni. "Kalau positif, dokter akan berikan terapi antibiotik," lanjut Triani.
Ibu hamil memang dianjurkan untuk menggunakan toilet kering. Namun apabila tidak memiliki toilet kering, kamar mandi harus dibersihkan secara berkala.
Saat memakai kamar mandi umum di tempat publik, ibu wajib membersihkan dudukan toilet dengan menggunakan tisu basah mengandung antiseptik. Membersihkan kotoran setelah berkemih juga dianjurkan menggunakan air. Membersihkan organ intim dengan tisu juga kurang dianjurkan karena bisa menyebabkan iritasi ringan.