REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa jenis serangga seperti ulat, belalang, jangkrik, rayap, dan kumbang dapat dikonsumsi oleh manusia. Meskipun makanan berbahan serangga tergolong ekstrim, namun makanan tersebut kaya gizi.
Seorang profesor Cotton College di Guwahati Arup Kumar Hazarika mengatakan sejarah memakan serangga sudah ada sejak zaman dulu di India. Memakan serangga menjadi sangat umum di antara komunitas suku Timur Utara dan bagian selatan seperti Kerala, Karnataka, Tamil Nadu, sebagian Rajasthan dan Himachal.
Pada dasarnya, serangga adalah sumber serat dan protein yang kaya. “Tubuh serangga kaya akan protein. Mereka juga mengandung mikro dan makronutrien tertentu yang tidak ditemukan pada daging lain,” ujar Hazarika, dikutip dari Indian Express, Kamis (20/9).
Di India Tengah, orang-orang memenuhi kebutuhan protein mereka dengan mengonsumsi semut dan jangkrik. Namun gagasan penggunaan serangga sebagai makanan oleh manusia masih belum dianut secara luas dan masih tabu.
“Tren ini diperkirakan akan tumbuh pada tahun-tahun mendatang. Saat ini, saya sedang bekerja memproses tubuh serangga menjadi bentuk bubuk yang dapat digunakan sebagai sumber protein,” katanya.
The Central Sericultural Research and Training Institute of Mysore telah bereksperimen pupa ulat sutra menjadi makanan. Mereka membuat acar pedas dari pupa untuk memikat lebih banyak orang.