Senin 10 Sep 2018 09:38 WIB

Yogurt dan Keju Turunkan Risiko Penyakit Jantung

Berbeda dengan turunannya, Produk susu justru bisa meningkatkan risiko jantung

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Yogurt dan berry, kombinasi makanan yang sanggup membangkitkan energi.
Foto: flickr
Yogurt dan berry, kombinasi makanan yang sanggup membangkitkan energi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dibandingkan susu, produk turunannya seperti yogurt dan keju disebut lebih banyak memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh. Selain panjang umur, rutin mengonsumsi kedua produk ini dapat menurunian risiko jantung koroner.

Sejumlah penemuan di dunia mengungkap tidak semua produk turunan susu buruk untuk kesehatan. Susu bahkan diklaim berpotensi meningkatkan penyakit jantung hingga empat persen. 

Produk turunan susu yang difermentasi seperti keju dan yoghurt dapat menurunkan risiko pengembangan penyakit jantung dan diabetes Type-2, dilansir dari India Times. Maciej Banach dari Universitas Medis Lodz di Polandia bersama para tim penelitinya sepakat bahwa tidak semua produk turunan susu tidak memberikan dampak yang sama terhadap kesehatan jantung. 

"Untuk membatasi dampak dari produk turunan susu, petugas kesehatan publik harus merevisi panduan mengonsumsinya. Dan memberikan bukti bahwa susu meningkatkan risiko CHD, sehingga dianjurkan untuk meminum susu bebas lemak atau rendah lemak," ujar Banach.

Kesimpulan dari berbagai penelitian yang dipublikasikan pada tahun lalu tidak menunjukkan adanya kaitan antara jumlah konsumsi produk turunan susu dengan peningkatan penyakit jantung. Memakan keju cheddar penuh lemak bahkan jauh lebih baik dibandingkan meminum 60 ml susu per hari, jika ini bertujuan untuk menghindari kenaikan berat badan. 

Penelitian tersebut sudah dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition. Penelitian juga membuktikan bahwa orang yang mengonsumsi keju cheddar sebanyak 120 gram  per hari bisa menurunkan tingkat kolesterol jahat atau LDL. Tidak hanya itu, penelitian lain mengungkapkan bahwa orang yang mengonsumsi produk turunan susu penuh lemak sekalipun tidak meningkatkan risiko kematian dari berbagai penyebab.

Para peneliti menyimpulkan kandungan lemak yang terdapat pada produk turunan susu tidak sama satu dengan yang lainnya. Lemak jenuh yang terdapat di makanan cepat saji telah melalui sejumlah proses sehingga mempengaruhi kandungan lemak yang ada di dalamnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement