Jumat 07 Sep 2018 06:30 WIB

Empat Faktor Penyebab Gigi Berlubang

Sikat gigi setelah makan dan sebelum tidur efektif atasi gigi berlubang.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Seorang mahasiswa menjelaskan cara menggosok gigi yang benar pada acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional tahun 2017, di FKG Unpad, Jalan Sekeloa Selatan, Kota Bandung, Senin (24/9).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Seorang mahasiswa menjelaskan cara menggosok gigi yang benar pada acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional tahun 2017, di FKG Unpad, Jalan Sekeloa Selatan, Kota Bandung, Senin (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, karies dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian.

Menurut drg Ratu Mirah Aflfah, GCClinDent, MDSc selaku Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institutions Yayasan Unilever Indonesia, masalah gigi berlubang atau karies seringkali digambarkan sebagai empat mata rantai yang saling berinteraksi. Yaitu host yang terdiri dari gigi dan air Iiur, mikroorganisme atau bakteri pada plak, substrat atau asupan makanan, dan waktu.

Host adalah rongga mulut yang ditentukan oleh struktur gigi dan produksi air liur. Bila air liur sedikit maka mikroorganisme akan mudah berkembang biak. Air liur berfungsi menjaga keasaman mulut. Batas normal keasaman mulut atau pH-nya adalah 7.

Sementara untuk faktor mikroorganisme, secara alami terdapat 20 miliar mikroorganisme. Kalau tidak sikat gigi selama 24 jam maka mikroorganisme bisa meningkat lima kali lipat lebih banyak.

Faktor lainnya yang tak kalah penting adalah substrat. Semua asupan makanan dan minuman yang mengandung gula termasuk gula tersembunyi akan diubah oleh mikroorganisme menjadi asam. Akan membuat kondisi keasaman mulut jadi lebih rendah. Dan, mempercepat proses karies pun terjadi.

"Kondisi host dan mikroorganisme memang sangat tergantung dari kondisi alami dan perilaku kesehatan gigi masing-masing individu, namun substrat dan waktu sebenarnya merupakan faktor-faktor yang masih sangat dapat kita kendalikan," jelasnya.

Selain substrat, faktor waktu menjadi hal penting lain yang harus diperhatikan, karena berhubungan erat dengan seberapa seringnya kita mengonsumsi gula. Termasuk gula tersembunyi.

Namun, proses karies akibat gula ini dapat dikendalikan dengan lebih mewaspadai konsumsi gula dan menginterupsi waktu pembentukan karies dengan rutin menyikat gigi pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebeIum tidur menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride. Serta berkonsultasi ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement