Rabu 05 Sep 2018 22:28 WIB

Wardah, Gelar Kompetisi Bidik Desainer Muda Bandung

Program ini memfasilitasi bakat desainer muda dalam mengembangkan ide kreatif.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wardah menggelar Wardah Inspiring Young Designer Competition (WIYDC).
Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Wardah menggelar Wardah Inspiring Young Designer Competition (WIYDC).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kota Bandung, saat ini, masih menjadi kiblat fashion di Indonesia. Di kota ini, potensi desainer muda terus bermunculan. 

Menurut Public Relation Wardah, Karina Agnia, sebagai brand kosmetik terdepan di Indonesia, Wardah memiliki komitmen untuk terus berkontribusi dalam memajukan industri mode tanah air. Oleh karena itu, untuk ketiga kalinya Wardah menggelar Wardah Inspiring Young Designer Competition (WIYDC). 

Event ini, kata dia, digelar dengan tujuan memberikan ruang dan kesempatan kepada mahasiswa sekolah fashion dan desainer muda Indonesia untuk menciptakan dan menampilkan karya fashion. "Kota Bandung, sangat potensial melahirkan desainer baru. Makanya, kami membidik mahasiswa sekolah fashion di sini untuk mengikuti kompetisi ini," ujar Karina kepada wartawan di Bandung, Rabu (5/9).

Menurut Karina, WIYDC 2018 akan berlangsung dari 1 September sampai 26 Oktober 2018. Semua finalis, berkesempatan untuk tampil di panggung Jakarta Fashion Week 2019. WIYDC ini, merupakan program berkelanjutan ajang pencarian dan kompetisi fashion yang diperuntukan bagi desainer muda Indonesia. 

"Program ini bertujuan untuk memfasilitasi bakat-bakat desainer muda dalam mengembangkan ide-ide yang kreatif dan inspiratif," katanya.  

Karina berharap, dari ajang ini bisa membuahkan karya ready to ware sesuai tema. Karena, setiap tahun antusias mahasiswa jurusan fashion yang mengikuti ajang ini selalu tinggi.

"Tahun lalu jumlah pendaftarnya ada 250 aplikasi. Nanti dipilih 20 semi finalis untuk dipilih 12 mahasiswa yang akan mengikuti mentoring. Selanjutnya tiga pemenang akan tampil di Jakarta fashion week," katanya.

Karin menilai, antusiasme mahasiswa untuk mengikuti ajang ini cukup bagus. Karena apa yang mereka pelajari nantinya bisa diterapkan sekaligus menimba ilmu dari desainer ternama. "Yang jelas, Wardah mencari desainer yang memiliki ide kreatif, fresh, dan orisinil," katanya.

Tidak hanya berkompetisi, pada program ini Wardah juga bekerja sama dengan fashion designer yang juga sekaligus juri WIYDC 2018 untuk memberikan edukasi dan pendampingan selama program berjalan. 

Tahun ini, kata dia, WIYDC 2018 akan mengangkat tema “The Unstoppable You” yang terinspirasi dari lini produk premium terbaru Wardah yaitu Instaperfect: All Day Perfection For Your Unstoppable Move. Instaperfect merupakan rangkaian produk yang diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan kecantikan perempuan masa kini. Tema “The Unstoppable You” menantang peserta untuk membuat karya desain yang yang menggambarkan perempuan yang aktif, dinamis, progresif, modern, namun tetap tampil cantik dengan kekuatan dan kepercayaan diri yang prima. 

Sementara menurut perancang busana dan juri WIYDC 2018, Barli Asmara, sesuai tema yang telah ditetapkan, Wardah mengajak semua mahasiswa untuk dapat mencari inspirasi yang seluas-luasnya, tanpa batas. Serta, menciptakan sebuah desain yang menggambarkan Instaperfect: All Day Perfection For Your Unstoppable Move. 

"Program juga menstimulis peserta untuk berani mewujudkan mimpi mereka dan membagi inspirasi kepada banyak orang," katanya. 

Pada semua desianer muda, Barli selalu menyarankan agar menggunakan bahan-bahan lokal. Karena, kalau banyak menggunakan bahan impor akan berat saat harga dolar tinggi seperti saat ini. Tentu, akan berefek dan akan sangat berpengaruh ke biaya produksi.

"Kalau kayak sekarang, dolar jadi Rp 15 ribu kan pasti akan berpengaruh ke harga jual harus dinaikkan. Misalnya harga scarf biasa dijual Rp 200 ribu jadi Rp 270 ribu," katanya.

Menurut Barli, dengan kenaikan harga dolar biasanya harga jual akan mengalami kenaikan harga sekitar 10 sampai 20 persen. Oleh karena itu, dalam mendesain produknya, Barli mengaku selalu menggunakan 100 persen bahan lokal. Walaupun, beberapa bahan berasal diimpor tapi ia membeli tetap dari suplayer lokal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement