REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Film debut sutradara muda Yusron Fuadi "Tengkorak" akan segera tayang serentak di jaringan bioskop nasional pada 18 Oktober 2018. Pria yang juga dosen vokasi Universitas Gadjah Mada menyatakan film tersebut akan terlebih dahulu ditayangkan di bioskop wilayah Jawa.
"Kami akan usahakan nanti juga daerah lainnya," kata Yusron saat jumpa pers di Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (5/9).
Menurut Yusron, hingga saat ini film tersebut telah diputar di berbagai festival film. Mulai dari Jogja-NETPAC Asian Film Festival, Cinequest International Film Festival di California, Amerika Serikat, hingga Balinale International Film Festival di Bali.
Berbekal respons masyarakat yang cukup bagus, ia meyakini penayangan film bergenre fiksi ilmiah itu akan mendapat sambutan yang meriah. "Inilah hasil perjuangan kita selama empat tahun. Akhirnya Film Tengkorak sudah punya tanggal tayang di bioskop," kata dia.
Yusron mengakui saat pertama dibuat, film dengan ide cerita yang murni muncul dari idenya tersebut digarap oleh kru yang belum memiliki keahlian mumpuni dalam bidang perfilman dengan modal minimalis. Namun demikian, kata dia, semua tercapai berkat dukungan dari civitas akademica UGM khususnya Laboratorium Multimedia D3 Komputer dan Sistem Informasi Sekolah Vokasi UGM.
Hasilnya proses penggarapan film berhasil dirampungkan dengan sejumlah dobrakan mulai dari penggunaan animasi 3D dan "motion capture" sebagai komponen visual efek, hingga miniatur gedung setinggi 2 meter sebagai partical effect. "Masyarakat tidak wajib nonton film ini, tetapi saat memutuskan menonton pada 18 September nanti anda akan mendapatkan sesuatu yang berbeda dari dunia perfilman Indonesia," kata dia.
Film Tengkorak dibawakan oleh tiga pemain utama yakni Eka Nusa Pertiwi sebahai Eka, Yusron Fuadi sebagai Yos, dan Guh S Mana sebagai Lt. Jaka, dan dukung beberapa aktor film dan teater Jogja. Selain itu, terdapat ratusan pemain lain dan kru yang terdiri dari warga Gunung Kidul, mahasiswa, hingga sejumlah dosen UGM.
Dekan Sekolah Vokasi UGM Wikan Sakarinto menjelaskan Film Tengkorak bercerita tentang misteri penemuan fosil tengkorak berumur 170 ribu tahun di Pulau Jawa. Penemuan ini menimbulkan kebingungan dan perdebatan di antara para ilmuwan dan pemuka agama, serta perjalanan seorang gadis yang bertekad untuk mengungkap misteri di baliknya.
"Film ini 100 persen karya mahasiswa dan dosen UGM. Terima kasih atas dukungan dari semua pihak, dan semoga film ini juga bisa diterima di pasar Indonesia," kata Wikan.