Rabu 05 Sep 2018 16:54 WIB

Daftar Makanan Anti Penuaan (3-habis)

Ubi mengandung antosianin yang berfungsi memperpanjang masa hidup.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Ubi ungu
Foto: pixabay
Ubi ungu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa yang tidak mau awet muda? Setiap orang pasti menginginkan dirinya nampak muda dan segar.

Beragam cara dilakukan, salah satunya dengan mengonsumsi makanan anti penuaan. Apa saja sih makanan tersebut?

Ubi jalar

Ubi jalar ternyata bisa memperpanjang hidup menurut peneliti Universitas Negeri Kansas. Mereka melaporkan bahwa umbi berwarna-warni (varietas ungu khususnya yang bermata) mengandung kadar antosianin yang tinggi, senyawa yang ditemukan untuk mengurangi risiko kanker dan memperpanjang masa hidup. Tapi jangan pernah berpikir untuk meminumnya dengan marshmallow lengket. Sebab gula adalah salah satu makanan yang berisiko mempersingkat hidup.

Anggur dan cokelat

Cokelat dan anggur yang baik adalah dua kesenangan terbesar dalam hidup, dan sekarang para ilmuwan mengatakan bahwa kesenangan terhadapnya dapat benar-benar membantu kehidupan itu bertahan lebih lama. Pasangan makanan ini merupakan sumber resveratrol, senyawa kuat yang ditemukan untuk membalikkan tanda-tanda penuaan sel, menurut sebuah makalah.

Delima

Menurut sebuah studi Prancis, delima ternyata bisa memperpanjang hidup. Para ilmuwan mengatakan mereka telah menemukan bahwa urolithin A, sebuah molekul yang ditemukan dalam buah delima, ditransformasikan oleh mikroba di usus untuk memungkinkan sel-sel otot untuk melindungi diri terhadap salah satu penyebab utama penuaan.

Tidak konsumsi apapun

Salah satu bagian penelitian paling provokatif yang muncul dari ilmu gizi baru-baru ini adalah sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature. Penelitian menemukan hal terbaik yang dapat Anda makan untuk memperpanjang umur tidak banyak. Para peneliti menemukan bahwa orang-orang, hewan, dan bahkan cacing yang menjalani diet yang dibatasi kalori hidup sekitar 40 persen lebih lama daripada rekan-rekan mereka yang cukup makan.

Tentu saja kasus ini dapat membuat orang yang setengah kelaparan sepanjang waktu akan membuat tahun-tahun ekstra itu jauh lebih tidak menyenangkan. Studi terbaru berfokus pada konsep “puasa intermiten” atau puasa makan selama jangka waktu 12 hingga 36 jam, dilansir dari Reader's Digest.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement