Rabu 05 Sep 2018 10:12 WIB

Kecanduan Gadget pada Anak Bisa Ganggu Stabilitas Emosi

Kecanduan gadget disebabkan konten yang tidak tersaring.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Anak bermain gadget
Foto: AP
Anak bermain gadget

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era digital seperti saat ini, gadget juga merambah kepada anak-anak. Tak jarang banyak anak yang sudah kecanduan gadget. Hal itu dinilai buruk bahkan bisa menggangu stabilitas emosi anak.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud Harris Iskandar mengatakan, kecanduan bisa disebabkan berbagai hal. Utamanya, akibat konten yang berasal dari seluruh dunia dan tidak tersaring.

"Coba saja anak yang lagi main gadget ambil ponselnya, marah. Kontennya kan seluruh dunia, tidak tersaring, kita tidak bisa menjamin apa yang bisa masuk ke anak," kata Harris di Jakarta, Rabu (5/9).

Dia mengungkapkan, untuk meminimalisasi kecanduan anak pada gadget, Kemendikbud telah menyusun kurikulum yang bisa mengembangkan bakat anak sesuai usianya. Namun, peran dan pendampingan dari orang tua menjadi kunci utama anak bisa terlepas dari kecanduan gadget.

"Di sekolah kita pakai kurikulum agar anak berkembang sesuai dengan yang diajarkan dan yang dibutuhkan untuk usia mereka," jelas Harris.

Namun begitu, dia juga menilai perkembangan teknologi tidak bisa dinafikan lagi. Sehingga kurikulum dan bahan ajar untuk anak juga sudah harus didesain dengan memanfaatkan aplikasi atau teknologi yang ada saat ini.

Selain pada anak, pihaknya juga telah mengembangkan aplikasi untuk program pendidikan masyarakat. Seperti aplikasi program kesetaraan daring, kursus daring dan lainnya.

"Kami dorong terus, terutama program kesetaraan itu kami mengembangkan program kesetaraan daring, kursus juga daring, kemudian aplikasi dan platform sudah sangat bagus menawarkan program pendidikan," ungkap Harris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement