Sabtu 01 Sep 2018 16:13 WIB

Minum Susu Whey Berlebihan Percuma, Ini Penjelasan Ahli

Penyerapan protein dalam satu kali makan orang dewasa hanya 30 gram

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pria minum susu/ilustrasi
Foto: chacha.com
Pria minum susu/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Protein merupakan salah satu asupan yang dibutukan ketika seseorang ingin membentuk dan memperbesar otot. Tak heran jika orang-orang yang gemar berolahraga di gym kerap mengonsumsi banyak protein, mulai dari sajian daging hingga protein shake. Tapi, apakah protein dalam jumlah besar ini bisa terserap semuanya oleh tubuh?

Sayangnya, jawabannya adalah tidak. Tubuh tidak akan menyerap semua protein berjumlah besar yang dikonsumsi dalam satu kali makan. Alasannya, tubuh memiliki batasan mengenai seberapa banyak protein yang bisa diserap dalam satu kali makan.

Menurut Ahli Gizi Nike Long dan Pelari Jarak Jauh Linden Hall, batas maksimal penyerapan protein dalam satu kali makan untuk laki-laki dewasa adalah sekitar 30 gram. Kelebihan protein yang dikonsumsi dalam satu kali makan akan disalurkan ke area tubuh lain atau dibuang melalui kotoran.

Hall memberikan contoh mengenai seberapa banyak 30 gram protein dalam bentuk makan. Makanan yang setara dengan 30 gram protein di antaranya adalah 1 cangkir yogurt Yunani dengan kacang, potongan daging ayam sebesar satu kepalan tangan atau satu scoop protein whey.

 

Hall mengatakan berbagai produk protein yang memiliki kandungan protein lebih dari 30 gram per sajian bisa dikatakan sebagai 'gimmick' pemasaran. Karena pada dasarnya tubuh hanya mampu menyerap sekitar 30 gram protein dalam sekali makan.

"Sintesis protein rangka otot maksimal berkisar antara 25-35 gram protein berkualitas tinggi selama menyantap suatu makanan," jelas profesor di bidang nutrisi dan metabolisme dari University of Tecas Medical Branch Dr Doug Paddon-Jones mengonfirmasi seperti dilansir Men's Health.

Doug mengatakan ada alasan mengapa penyerapan prorein saat makan bisa terbatas. Ketika seseorang berolahraga, lanjut Doug, otot akan mengalami robekan-robekan kecil. Asupan protein membantu mengisi robekan-robekan kecil ini untuk memperbaiki sekaligus menambah ukuran otot.

Doug mengatakan konsumsi protein yang cukup setelah berolahraga memang dapat memberikan manfaat. Akan tetapi, konsumsi protein yang berlebih akan menimbulkan lebih banyak kerusakan dibandingkan manfaat. Salah satunya adalah menghambat tubuh untuk menyerap nutrisi lain yang terkandung dalam makanan.

Karena asupan protein memiliki batas maksimumnya, upaya pembesaran otot bisa dibantu dengan asupan karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh, terlebih bagi orang-orang yang ingin memperbesar ukuran tubuh dan ototnya melalui olahraga dan pengaturaturan pola makan.

Jika proses pembesaran ukuran tubuh dan otor ini tidak diiringi dengan asupan karbohidrat yang cukup, tubuh akan berisiko memasuki fase katabolik. Otot akan terasa nyeri, proses pemulihan memburuk dan perkembangan proses pembesaran otot akan terbatas.

 

Doug mengatakan protein memang salah satu faktor yang penting dalam //body building// jika dikonsumsi dalam jumlah cukup. Peran protein dalam proses //body building// adalah memperbaiki jaringan otot yang rusak.

 

Meski begitu, peran karbohidrat tak boleb diabaikan. Ketika karbohidrat diubah menjadi glikogen, energi akan tersimpan di otot. Kondisi ini akan memberi tambahan untuk ukuran dan kekuatan otot. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement