Rabu 29 Aug 2018 06:16 WIB

99 Seniman Efek Visual Garap CGI Wiro Sableng

Dibutuhkan waktu 1,5 tahun untuk mengerjakan film hingga rampung.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Film Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212.
Foto: Lifelike Pictures
Film Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada sabetan kapak dan pedang, adu tenaga dalam, dan pertarungan sengit sambil melayang di udara. Semua itu bisa disimak dalam film Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212.

Unsur fantasi itu melengkapi sinema kolosal yang juga mengusung genre drama, aksi, dan komedi. Tentunya, film sangat membutuhkan dukungan computer-generated imagery (CGI) untuk menghadirkan efek visual mumpuni.

"Kami mengumpulkan tim hebat yang bekerja keras selama pascaproduksi. Lifelike Pictures melibatkan 99 visual effect artist asli Indonesia yang terbagi dalam lebih dari 10 studio," kata produser film, Sheila Timothy.

Komando tim dipercayakan kepada Keliek Wicaksono sebagai VFX Creative Director. Film dengan total pengerjaan 1,5 tahun serta melibatkan 977 kru dan pemain itu disebut memiliki 780 shot yang membutuhkan aplikasi CGI.

Dari aspek artistik, tampilan fantasi khas Nusantara abad ke-16 benar-benar menjelma dalam film. Adrianto Sinaga selaku production designer mengatakan, timnya merancang 300 kostum dan 150 senjata untuk beragam karakter dalam film.

Inspirasi kostum dan senjata itu diakuinya berasal dari kebudayaan Tanah Air yang sangat kaya. Busana disesuaikan dengan apa yang kira-kira dipakai pada abad tersebut sekaligus memadukannya dengan imajinasi karena Wiro Sableng bukan film sejarah.

"Sisi old-fashioned lebih ke material, tekstur, dan detail jahitan yang ada di masa itu agar terlihat handmade-nya, tapi kami tetap masukkan unsur modern lewat potongan baju dan motif," kata Adrianto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement