REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Iko Uwais langsung membekas di telinga sutradara kondang Peter Berg. Saat itu ia tengah menonton aksi Iko berlaga silat dalam film The Raid. Ketertarikan Berg tidak hanya sebatas pada bela diri silat saja. Gerakan Iko nan lincah membuatnya terpikat untuk menggandeng sang aktor bekerja di dapur Hollywood bersama.
Sutradara film Hancock dan The Kingdom ini kebetulan kenal dekat dengan Gareth Evans yang menggarap The Raid. Berg langsung menghubungi Iko secara personal pada pukul 04.00 WIB. "Iko kebetulan tahu siapa itu Berg, spontan Iko kaget karena lagi tidur tiba-tiba dapat tawaran dari Hollywood," kata Manajer Iko Uwais, Ricky Siahaan, dalam acara Konferensi Pers Film Mile 22 di Plaza Senayan, Senin (20/8).
Proses kerja sama memang berlangsung cukup lama. Tawaran bermain diberikan pada 2015 lalu. Namun aktor Mark Wahlberg sedang terikat kontrak dengan film Transformers sehingga proses syuting tertunda. Pada 2017, Mile 22 baru menemukan titik terang. Iko mendapat peran yang tergolong salah satu pemeran utama di dalam film sebagai seorang agen rahasia bernama Li Noor.
Laga silat Iko di dalam film membuat Berg dan Hollywood 'terguncang'. Bahkan lawan main Iko, Lauren Cohan, menyebut sosoknya sebagai 'Jackie Chan' asal Indonesia. Iko berhasil membawa silat sebagai bela diri yang diakui kompeten dengan teknik unik. Di dalam film, Iko membuat seluruh koreografer silat sendiri. Ia memboyong salah satu tim dari Indonesia. Iko juga berperan tanpa bantuan pemeran pengganti.
Laga Iko bersilat menjadi sorotan utama. Bahkan ia tampil lebih dominan dari Wahlberg untuk adegan bela diri.
Tak heran bila beberapa media asing memberitakan sosok Iko kini populer di dunia. Iko menambah daftar nama pelaku film Indonesia yang mampu menembus Hollywood. Bahkan dalam perilisan beberapa poster Mile 22, wajah Iko turut dimuat. Ini juga menjadi kali pertama aktor Indonesia tampil di poster film box office.