REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak ibu yang menghindari konsumsi kopi selama masa menyusui bayi. Kafein dalam kopi dikhawatirkan dapat mempengaruhi ASI yang diberikan oleh ibu kepada bayi mereka.
Pada dasarnya, ibu yang sedang menyusui boleh mengonsumsi kopi karena kafein dalam kopi tidak begitu mempengaruhi ASI. Tubuh akan memetabolisme sebagian besar kafein dalam kopi sebelum kafein ini mencapai ASI dan mempengaruhi bayi.
Melalui Medications and Mothers Milk, Dr Thomas Hale menyatakan bahwa hanya sekitar 1 persen dari kafein yang dikonsumsi ibu akan masuk ke dalam ASI. Jumlah yang sangat kecil ini tidak cukup untuk membahayakan sebagian besar bayi.
Baca: Minum Kopi Ternyata Sehatkan Jantung, Ini Takarannya
Meski begitu, ibu yang sedang menyusui sebaiknya membatasi konsumsi kopi atau kafein mereka. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), batasan konsumsi kafein yang masih aman bagi ibu menyusui adalah sekitar 300 mg per hari. Jumlah ini setara dengan kafein dalam 2-3 cangkir kopi.
CDC mengungkapkan bahw akonsumsi kafein di atas 300 mg per hari oleh ibu menyusui kemungkinan besar tidak membahayakan bayi. Namun, CDC mengatakan konsumsi kafein yang ekstrim, seperti lebih dari 10 gelas per hari, dapat menyebabkan gejala-gejala mengganggu pada bayi, seperti rewel dan gelisah.
Kadar kafein dalam ASI akan mencapai puncaknya pada saat 1-2 jam setelah meminum kopi. Oleh karena itu, ibu menyusui yang meminum kopi sebaiknya memperhatikan perilaku bayi di masa-masa ini.
"Untuk melihat apakah bayi mereka mengalami efek apapun dari kafein," terang Debra Rose Wilson PhD MSN RN IBCLC AHN-BC CHT seperti dilansir Medical News Today.
Baca: Mana yang Lebih Sehat, Teh Hitam Atau Kopi Hitam?
Berbeda dengan risiko kafein pada bayi saat kehamilan, risiko kafein pada bayi saat menyusui cenderung ringan. Meski beberapa ahli menilai konsumsi kafein selama menyusui dapat mengganggu tidur bayi, studi di Brazil pada 2012 menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan antara konsumsi kafein selama menyusui dengan kualitas tidur bayi.
Selain itu, studi di Korea Selatan juga menunjukkan tidak adanya risiko serius terkait konsumsi kopi selama masa menyusui. Khususnya jika kopi tidak dikonsumsi secara berlebihan atau hanya beberapa cangkir per hari saja.
Berdasarkan temuan ini, ibu menyusui bisa memilih apa yang membuat mereka merasa nyaman terkait keputusan minum kopi atau konsumsi kafein selama menyusui. Ibu menyusui bisa memilih untuk tetap minum kopi karena tidak ada risiko medis yang harus dikhawatirkan bagi bayi mereka. Ibu menyusui pun boleh tetap menghindari kopi selama menyusui karena tidak ada bukti bahwa kafein dapat memberi manfaat bagi bayi.
Kafein juga tidak hanya didapatkan dari kopi. Ada beberapa minuman lain yang dapat menjadi sumber kafein seperti minuman berenergi, teh hitam, teh hijau, teh putih, minuman bersoda hingga produk kakao dan cokelat.