Senin 13 Aug 2018 10:04 WIB

Tabir Surya, Perlindungan Chemical atau Physical?

Selalu pilih tabir surya dengan faktor perlindungan paling tinggi.

Ketika beraktivitas pastikan kulit terlindungi dengan tabir surya.
Foto: Republika/Prayogi
Ketika beraktivitas pastikan kulit terlindungi dengan tabir surya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Masih banyak wanita yang belum menyadari pentingnya penggunaan tabir surya atau sunscreen saat beraktivitas sehari-hari. Alasan selalu naik mobil hingga tidak terpapar sinar matahari dalam waktu lama atau bekerja di kantor yang terlindungi dari matahari membuat wanita abai menggunakan tabir surya.

Padahal sinar matahari bisa menembus pakaian juga jendela di gedung berkantor. Detya Amanda, training manager PT Dermanesia, yang membawahi produk perawatan kulit Bioderma, mengatakan pada dasarnya setiap manusia membutuhkan perlindungan dari sinar matahari. "Semakin terang warna kulitnya, semakin sensitif kulitnya terhadap matahari," katanya, ditemui di sela-sela Regional Conference on Dermatology di Grand City Center Surabaya, beberapa waktu lalu.

Detya menerangkan, saat memilih tabir surya biasanya pengguna berpatokan pada SPF atau sun protection factor. Tapi Detya lebih menyarankan untuk berpatokan pada jenis perlindungan yang ditawarkan oleh tabir surya.

"Tabir surya umumnya menawarkan perlindungan UV A dan UV B, juga ditulis SPF dan tambahan +++," katanya. Ia menganjurkan memilih tabir surya yang komplit. SPF akan melindungi kulit dari bahaya UV B. Sedang tambahan +++ dalam tabir surya berfungsi melindungi dari paparan UV A. Sinar UV A cenderung lebih berbahaya karena bisa menembus kulit mengakibatkan kerusakan sel hingga photoaging.

Artinya, untuk melindungi kulit secara menyeluruh dari bahaya sinar matahari, pilih tabir surya dengan tulisan SPF dan PA+++. Semakin banyak tanda plus (+) artinya kadar perlindungannya makin tinggi.

Berapa level SPF yang dibutuhkan bagi wanita di iklim tropis seperti Indonesia, ia menyarankan penggunaan minimal 30. Semakin tinggi level SPF juga bukan berarti kulit lebih terlindungi. Ia menganjurkan tabir surya dibalurkan kembali setiap dua jam jika beraktivitas di luar ruangan, atau setelah terkena air seperti usai berwudhu.

Kenali pula tipe tabir surya. Di pasaran terdapat tabir surya yang bersifat chemical dan physical. Biasanya tabir surya chemical bersifat seperti krim atau spray dan jauh lebih melindungi. Sedangkan tabir surya physical hanya bekerja untuk merefleksikan kembali sinar matahari sehingga tidak memberikan perlindungan ke dalam kulit. Contoh tabir surya physical biasanya berupa SPF dalam bedak atau BB cream.

Abai menggunakan tabir surya memiliki sejumlah dampak serius di kulit. "Mulai dari kulit terbakar, kulit hiperpigmentasi, kulit cepat menua," kata Detya. Penuaan kulit akibat paparan matahari sangat mungkin, wujudnya adalah minimnya kolagen kulit hingga kulit menjadi kendur dan berkurang kekenyalannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement