Sabtu 11 Aug 2018 13:04 WIB

Sensasi Jelajah Malam di Museum Konferensi Asia Afrika

Jelajah malam museum dilakukan rutin di museum Konferensi Asia Afrika Bandung.

Red: Nur Aini
Museum Konferensi Asia Afrika
Foto: wisatabandung.info
Museum Konferensi Asia Afrika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjelajah museum ternyata juga seru dilakukan pada malam hari. Hal itu seperti yang dilakukan Museum Konferensi Asia Afrika pada Jumat (10/8) malam.

Museum yang terletak di Bandung itu menggelar Jelajah Malam Museum KAA dengan tema Kisah Diplomasi Perjuangan.

"Jelajah Museum Konferensi Asia Afrika yang telah diselenggarakan rutin sejak 2010 ini menjadi pelopor kegiatan night at museum di Indonesia khususnya Jawa Barat. Dan sekurang-kurangnya menyelenggarakan tiga tema yang berbeda setiap tahunnya," kata Kepala Museum KAA Meinarti Fauzie.

Jelajah Malam Museum KAA dimulai pada pukul 18.30 WIB hingga 22.00 WIB. Untuk mengikuti acara itu, calon pengunjung harus melakukan reservasi terlebih dahulu. Hal itu untuk mengantisipasi padatnya pengunjung.

"Semula untuk tema kali ini kami menaruh kuota sebanyak 300 pengunjung, namun yang mendaftar mencapai 455 itu artinya respons masyarakat atas kegiatan ini sangat baik," kata dia.

Meinarti menuturkan tema yang diusung dalam Jelajah Malam Museum KAA berbeda-beda. Pada Agustus tahun lalu, Museum KAA mengambil tema pemuda dan pahlawan. Sementara pada April 2018, jelajah museum mengusung tema afrika.

"Dan sekarang jelang HUT Kemerdekaan RI. Kami mengambil tema kisah diplomasi perjuangan. Karena ingin mengangkat kisah-kisah diplomasi RI setelah Indonesia Merdeka, " kata dia.

Jelajah museum menawarkan pengalaman yang baru bagi pengunjungnya. Tahun lalu pengunjung diajak melihat dari atas balkon dan membacakan dasa sila Bandung. Untuk kali ini, pengunung dapat melihat langsung ruang VIP dan membacakan proklamasi di dalam Gedung Merdeka.

Selain itu, acara tersebut juga mengikutsertakan para sahabat museum atau relawan yang berkegiatan di Museum KAA, yang terdiri dari beberapa klub. Kali ini yang menjadi relawan sekaligus pemandu adalah klub edukator atau pecinta sejarah.

"Untuk mengajak masyarakat agar tidak melupakan sejarah," kata dia.

Meinarti berharap ke depannya agar masyarakat lebih mengapresiasi museum dan sejarah. Menurutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarahnya.

Salah seorang pengunjung, Eka mengatakan sangat menikmati jelajah museum di malam hari ini.

"Biasanya kita ke museum tuh siang hari, kalau ini malem kan jadi punya sensasi yang berbeda. Terus ada edukator di setiap kloternya dan dapat bandrek bajigur secara gratis," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement