Jumat 10 Aug 2018 14:42 WIB

Jutaan Orang Memiliki Jantung Lebih Tua dari Usia Sebenarnya

Usia jantung tergantung faktor risiko darah tinggi, merokok, diabetes dan obesitas

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi Serangan Jantung
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Serangan Jantung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat studi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat menemukan sebuah fakta mencengangkan. Berdasarkan data yang dimiliki, usia jantung bervariasi berdasarkan jenis kelamin, wilayah, etnis, ras, dan karakteristik sosiodemografi.

Laporan tersebut menemukan hampir 69 juta orang dewasa antara 30 dan 74 tahun memiliki usia jantung lebih tua daripada usia mereka sebenarnya. Ini mengacu pada jumlah total orang yang tinggal di 130 kota AS terbesar yang digabungkan.

“Terlalu banyak orang dewasa AS memiliki usia jantung lebih tua dari usia mereka sebenarnya, (ini) meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke,” kata Direktur CDC Dr Tom Frieden, seperti yang dikutip dari MNN, kamis (9/8).

Jantung ternyata memiliki usianya sendiri. Usia jantung dihitung berdasarkan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, merokok, adanya diabetes, dan indeks masaa tubuh (BMI) sebagai indikator obesitas.

Seseorang dapat membandingkan usia sebenarnya dengan usia jantung melalui kalkulator online yang disebut Alat Risiko Populasi Penyakit Kardiovaskular atau CVDPoRT. Berdasarkan beberapa faktor (usia, status merokok, paparan seumur hidup, konsumsi alkohol, diet, aktivitas fisik, stress, rasa memiliki, etnis, status imigrasi, pendidikan, status sosial ekonomi lingkungan, diabetes, tekanan darah tinggi), kalkulator memprediski risiko seseorang dirawat di rumah sakit atau meninggal karena penyakit kardiovaskular.

Kalkulator kualitas hidup tambahan berdasarkan data kesehatan Kanada tersedia di Project Big Life. Laporan CDC menunjukkan orang yang menghitung usia jantung mereka dengan dokter mengambil langkah untuk memperbaikinya. Jika perlu mereka akan melakukan diet sehat, berolahraga lebih banyak, berhenti merokok atau minum obat untuk mengatur tekanan darah.

“Sekitar tiga dari empat serangan jantung dan stroke karena faktor risiko meningkatkan usia jantung. Jadi penting terus fokus pada peningkatan kesehatan jantung dan meningkatkan akses deteksi dini dan sumber daya perawatan yang terjangkau secara nasional,” ujar Direktur Divis CDC  Untuk Penyakit Jantung dan Pencegahan Stroke, Barbara A. Browman, Ph.D.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement