Kamis 09 Aug 2018 07:12 WIB

Penelitian Ungkap Hubungan Olahraga dengan Kesehatan Mental

Olahraga baik untuk kesehatan mental tetapi disarankan tidak terlalu banyak.

Red: Nur Aini
Olahraga lari  (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Olahraga lari (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah penelitian di Amerika Serikat mengungkap hubungan olahraga dengan kondisi kesehatan mental. Mereka yang berolahraga beberapa kali seminggu memiliki kesehatan mental yang lebih baik daripada mereka yang tidak berolahraga.

Sementara olahraga tim atau yang melibatkan kelompok sosial memiliki efek paling positif bagi kondisi jiwa. Penelitian itu juga menemukan bahwa berolahraga terlalu banyak juga tidak selalu lebih baik bagi kondisi psikologis. Hal itu karena mereka yang berolahraga setiap hari dilaporkan mempunyai tingkat kesehatan mental yang lebih rendah.

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Psychiatry menyatakan berolahraga selama sekitar 45 menit tiga hingga lima kali seminggu, akan memberikan manfaat terbesar. Studi tersebut mencakup semua jenis aktivitas fisik, mulai dari pengasuhan anak, pekerjaan rumah tangga, memotong rumput, dan memancing hingga bersepeda, pergi ke gym, berlari, dan bermain ski.

Berolahraga membawa manfaat kesehatan dengan mengurangi risiko penyakit seperti penyakit jantung, stroke dan diabetes, tetapi hubungannya dengan kesehatan mental kurang jelas. Beberapa bukti menunjukkan olahraga dapat meningkatkan kesehatan mental, tetapi para ahli mencatat bahwa hubungan itu bisa berjalan dua arah.

Penelitian tersebut menggunakan data dari 1,2 juta orang dewasa di 50 negara bagian AS. Mereka diminta untuk memperkirakan seberapa sering mereka berolaraga dalam 30 hari terakhir. Mereka kemudian diminta untuk menjelaskan bagaimana kesehatan mental mereka, apakah tidak baik karena stress, depresi, atau masalah emosi lainnya.

Mereka juga ditanya seberapa sering mereka berolahraga dalam 30 hari terakhir di luar pekerjaan rutin. Pertanyaan juga mencakup berapa kali seminggu atau sebulan mereka melakukan latihan itu dan untuk berapa lama.

Hasilnya disesuaikan berdasarkan usia, ras, jenis kelamin, status perkawinan, penghasilan, pendidikan, status pekerjaan, massa tubuh, serta kesehatan fisik. Rata-rata dalam sebulan, peserta memiliki 3,4 hari kesehatan mental yang buruk. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga, yang berolahraga dilaporkan hanya memiliki 1,5 hari lebih sedikit kesehatan mental yang buruk, atau lebih rendah 43 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement