REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika tak menemukan air untuk mencuci tangan, apa yang akan Anda lakukan? Pasti Anda memilih menggunakan hand sanitizer. Tapi ternyata sebuah studi baru menemukan bahwa cairan pembersih tangan ternyata kurang efektif.
Pembersih tangan beraroma favorit Anda itu mungkin tidak sesempurna cairan disinfeksi seperti yang Anda inginkan. Bahkan, satu jenis bakteri tampaknya beradaptasi dengan pencucian tangan berbasis alkohol, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Science Transitional Medicine.
Pembersih tangan adalah andalan di rumah sakit, peneliti mulai mencari tahu apakah alkohol efektif dalam membunuh Enterococcus faecium, sejenis bakteri yang resisten terhadap beragam obat. E. faecium adalah bakteri yang secara alami terjadi di saluran pencernaan, tapi dapat menyebabkan infeksi jika menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Dalam beberapa tahun terakhir, infeksi dari E. faecium telah meningkat di AS. Dalam penelitian para peneliti menambahkan solusi alkohol untuk sampel E. faecium yang diperoleh dari rumah sakit antara 1997 dan 2015.
Baca juga: Sehat dengan Mi Shirataki
Mereka menemukan bahwa sampel dari setelah 2010, tercatat terjadi 10 kali lebih banyak toleransi terhadap alkohol. Fakta itu menunjukkan bahwa E. faecium menjadi lebih toleran terhadap alkohol seiring waktu.
Studi ini tidak berarti Anda harus berpisah dengan cairan pembersih tangan. Studi ini meneliti satu jenis bakteri tertentu. Dan untuk bersikap adil, perusahaan pembersih tangan tidak mengklaim produknya sempurna.
Tapi penelitian ini menyoroti bahwa Anda juga harus merencanakan untuk mencuci dengan sabun dan air yang baik. CDC menganggap menggosok dengan sabun dan air cara terbaik untuk mencuci tangan.
"Sanitasi tangan mungkin tidak seefektif ketika tangan terlihat kotor atau berminyak," CDC memperingatkan di situsnya. "Selain itu, pembersih tangan tidak mungkin menghilangkan bahan kimia berbahaya seperti pestisida dan logam berat dari tangan."
Intinya, membersihkan tangan dengan cairan alkohol mungkin masih bisa dilukan. Namun, jangan biarakn membersihkan tangan dengan cairan tersebut menggantikan kebiasaan mencuci tangan dengan air dan sabun. Terutama jika Anda berada di rumah sakit, dilansir dari laman Shape, Senin (6/8).