Senin 30 Jul 2018 14:04 WIB

Jaz Gunung Bromo Beri Penghargaan kepada Bubi Chen

Bubi Chen merupakan maestro jaz yang jadi inspirasi bagi musisi jaz Tanah Air.

Bubi Chen
Foto: antara
Bubi Chen

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Pagelaran musik jaz gunung di kawasan Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur memberikan penghargaan atau Jazz Gunung Bromo Award kepada (almarhum) Bubi Chen. Bubi merupakan maestro sekaligus legenda jaz tanah air yang dinilai inspiratif.

"Jazz Gunung yang memasuki 10 tahun atau satu dasawarsa akan memberikan penghargaan kepada sang legendaris jazz yang merupakan sosok inspiratif bagi musisi jaz yakni Bubi Chen," kata Media Relation Jazz Gunung Bromo Aldila Karina di Probolinggo, Ahad (29/7).

Tahun lalu, lanjut dia, Jazz Gunung Bromo Award diberikan kepada musisi jaz Indonesia (almarhum) Ireng Maulana yang diserahkan langsung Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf.

"Setiap tahun penghargaan dan penghormatan kami berikan kepada musisi jaz yang memiliki kontribusi yang cukup besar bagi perkembangan musik jaz dan tahun ini kami dedikasikan untuk pianis legendaris Bubi Chen," tuturnya

Trophi jaz Gunung Award yang merupakan replika dari patung yang menjadi simbol khusus pagelaran musik yang berlangsung sejak 2008 di Gunung Bromo tersebut diberikan Sigit Pramono kepada Howie Chen yang merupakan putra sulung Bubi Chen.

Menurutnya Bubi Chen memberikan kontribusi yang luar biasa bagi musik tanah air dengan menghasilkan sejumlah musisi jaz yang terbaik dan merupakan sosok yang dapat menginspirasi.

Pagelaran Jaz Gunung Bromo yang menghadirkan musisi internasional dan nasional digelar di amfiteater Jiwa Jawa Resort Bromo, Desa Jetak, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, selama tiga hari sejak Jumat (27/7) hingga Ahad.

Tidak hanya musik jaz yang ditampilkan pada peringatan dasawarsa Jaz Gunung Bromo tahun 2018 karena panitia juga mempersembahkan genre musik pop, funk, dub, reggae, soul, R&B hingga folk dan etink.

Dengan penampilan Kramat Ensemble Percussion, Tohpati Bertiga, Tropical Transit, Barry Likumahuwa, hingga Andre Hehanussa, Ring of Fire Project besutan Djaduk Ferianto, Surabaya All Stars, serta Jungle By Night, kelompok musik Afrobeat, jazz, funk asal Amsterdam.

Aldila mengatakan pada hari terakhir Jazz Gunung digelar berbeda dengan biasanya yakni pertunjukan musik jaz digelar pada pagi hari sambil menikmati terbitnya matahari (sunrise) Gunung Bromo.

"Gelaran musik jaz gunung pada hari ketiga sengaja dihelat untuk memberikan nuansa baru dalam perhelatan konser musik jaz dengan menampilkan musisi Endah N Rhesa, Bianglala Voices, NonaRia, serta Bonita and the Hus Band," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement