REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bermain media sosial (medsos) adalah kegiatan yang mengasyikkan. Kita dapat berinteraksi dengan teman-teman lewat unggahan foto, video, atau komentar-komentar lucu. Namun, bagi keluarga Kerajaan Inggris memiliki media sosial adalah hal yang terlarang.
Pangeran Harry sebagaimana orang-orang muda pada umumnya, juga tertarik menggunakan medsos. Akan tetapi ia harus terbentur aturan kerajaan dan tidak bisa merasakan kebebasan menggunakan medsos sebagaimana kawan-kawan di sekelilingnya. Tak kurang akal, adik Pangeran William ini ternyata pernah membuat akun medsos menggunakan nama palsu ketika kuliah.
Marie Claire yang mengutip Telegraph melaporkan demi menjaga kerahasiaan, di medsos Harry hanya berteman dengan orang-orang yang dikenalnya. Dengan menggunakan nama samaran 'Spike Wells', Harry mencoba hidup normal layaknya orang-orang biasa yang punya akun Facebook.
Spike Wells tercatat memiliki sekitar 400 teman. Di antara teman-teman tersebut terselip nama-nama anak konglomerat yang cukup dikenal di Inggris. Akun Facebook tersebut masih aktif digunakan Harry sampai tahun 2012.
Namun, akun Spike Wells mendadak lenyap ketika Pangeran Harry tersandung kasus di Las Vegas. Kala itu, dirinya terpergok difoto dalam keadaan telanjang dan tengah berpesta di sebuah hotel mewah. Sama halnya dengan sang adik, Pangeran William juga dikabarkan punya medsos. Demi menjaga privasi, William meminta teman-teman di kampus menyebut 'Steve' untuk merujuk dirinya.
Beberapa hari yang lalu, model Karlie Kloss juga secara tak sengaja membocorkan akun Instagram Putri Beatrice. Putri Beatrice adalah sepupu dari Pangeran William dan Harry.
Tetapi Beatrice tidak melanggar aturan apapun karena Kerajaan Inggris mengizinkannya memiliki medsos. Hanya anggota keluarga kerajaan yang punya tugas formal seperti William, Harry, Kate Middleton, dan Meghan Markle yang tidak diizinkan memiliki medsos.