REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Ariana Grande sedang dalam tahap pembuatan serial film dokumenter. Proyek baru tersebut akan mengambil dari perjalanan Dangerous Woman Tour.
Pembuatan film dokumenter ini awalnya direncanakan akan dilakukan pada tahun lalu, ketika berbagi klip pendek dari trek 2017 di media sosial. Namun, sekarang dia telah mengonfirmasi, rilis resmi akan segera diumumkan.
Penyanyi itu telah melakukan perbaruan informasi setelah salah satu fannya bertanya. Dia pun menjawabnya dengan menyatakan kalau dokumenter itu akan dibuat serial, dikutip dari Aceshowbiz, Rabu (25/7).
Grande pun sedang bersiap untuk peluncuran album studio keempatnya, Sweetener, bulan depan. Perilisan ini menambah waktu tunggu pengemar untuk menikmati dokumenter yang sedang dikerjakan oleh Grande.
"Tidak ada, kami masih menambahkannya karena kamu cinta meninggalkanku tanpa kejutan sekarang akan kamu biarkan kami menyelesaikan dengan tenang, tolong," kata penyanyi No Tears Left to Cry menanggapi pertanyaan fan seputar tanggal rilis film.
Rincian lebih lanjut tentang proyek tersebut belum dirilis kembali. Namun, Dangerous Woman Tour pantas dinanti filmnya sebab menjadi titik balik Grande. Konsernya yang dilangsungkan di Manchester Arena, Inggris, pada 22 Mei 2017, terjadi pembom bunuh diri di luar tempat konsernya. Peristiwa itu menewaskan 22 orang dan meninggalkan ratusan orang lainnya terluka.
Penyanyi Bang Bang sejak itu telah membuka tentang gangguan stres pasca-trauma (PTSD) yang dideritanya setelah serangan teror. Baru-baru ini mengakui kepada majalah Elle kecemasannya sangat buruk, sebab menangis tanpa henti dan tidak mau berbicara selama dua hari setelah tragedi itu.
Bintang itu pun membatalkan serangkaian konser Dangerous Woman Tour, namun, kembali ke kota yang sama hampir dua minggu kemudian untuk menggelar pertunjukan One Love Manchester. Konser itu mengumpulkan dana bagi mereka yang terkena dampak insiden tersebut.
Dia melanjutkan lagi Dangerous Woman Tour tidak lama kemudian. Dia pun menyelesaikan pertunjukan di Hong Kong pada 21 September 2017.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
