REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Asam lemak omega 3 telah lama disebut-sebut sebagai zat yang membuat jantung sehat. Namun, ada penelitian baru menemukan omega 3 memiliki sedikit atau tidak berpengaruh pada penderita penyakit jantung, stroke, dan risiko kematian.
Penelitian ini menggabungkan data dari 112.059 pasien yang ikut dalam 79 uji coba acak yang lebih kecil. Suplemen omega 3 bagaimanapun memiliki beberapa manfaat karena membantu mengurangi kadar trigliserida.
Tapi, sisi negatifnya, mereka juga mengurangi tingkat kolesterol baik yang disebut HDL. Hal tersebut menurut temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Cochrane Library, seperti yang dilansir dari Reuters, Kamis (19/7).
Ahli gizi dan peneliti di Norwich Medical School of the University of East Anglia Lee Hooper dan rekan-rekannya melihat data dari uji coba dalam pengawasan secara acak mengikuti pasien dari satu hingga enam tahun. Analisis itu menemukan manfaat dari mengonsumsi minyak canola dan kacang, terutama dalam mencegah aritmia jantung efeknya sangat kecil.
Satu dari 143 orang perlu meningkatkan asupan minyak canola atau kacang untuk mencegah terjadinya penyakit jantung. Kemudian, satu dari seribu orang perlu meningkatkan konsumsi minyak canola atau kacang untuk mencegahnya meninggal akibat penyakit jantung, stroke, atau serangan jantung.
Meskipun data tidak menunjukkan manfaat dari suplemen omega 3 dalam hal serangan jantung dan pencegahan stroke, Hooper tidak siap memberi tahu semua orang untuk membuang suplemen mereka.
“Itu karena suplemen omega 3 memang mengurangi trigliserida dan jika orang telah diberikan resep minyak ikan oleh dokter mereka, mereka harus terus mengambilnya,” ujar Hooper. Hanya saja, menurut dia, secara umum, suplemen itu tak banyak membantu seseorang untuk mencegah atau sembuh dari penyakit jantung.