Rabu 18 Jul 2018 14:43 WIB

Optimalkan Tinggi Badan, Biasakan Anak Tidur Pukul Delapan

Menidurkan anak tepat waktu menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolanda
Anak tidur
Foto: growingyourbaby
Anak tidur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otak berperan dalam merangsang hati untuk mengeluarkan hormon pertumbuhan yang penting bagi pertumbuhan anak. Hormon pertumbuhan pada anak dapat dipengaruhi oleh beragam faktor, salah satunya adalah kualitas tidur anak.

"Growth hormone itu salah satunya dipengaruhi tidur dalam (deep sleep)," jelas spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik dari RSCM/FKUI Dr dr Damayanti R Syarif SpA(K) dalam diskusi Forum Ngobras di Jakarta, Rabu (18/7).

Damayanti mengatakan hormon pertumbuhan akan muncul tiga jam setelah anak tidur. Akan tetapi, hormon ini baru akan muncul jika anak tidur dengan nyenyak atau dalam kondisi deep sleep.

Berdasarkan penelitian, diketahui hormon pertumbuhan paling tinggi terjadi pada jam 23.00 malam hingga 02.00 dini hari. Untuk mendapatkan hormon pertumbuhan yang optimal, diharapkan anak-anak sudah tertidur dalam kondisi deep sleep pada jam-jam tersebut.

"Kalau mau (deep sleep) jam 23.00, anak perlu tidur jam 20.00," lanjut Damayanti.

Sayangnya, menidurkan anak di jam 20.00 malam menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua, khususnya orang tua yang sibuk. Tak jarang orang tua baru pulang larut malam dan mengajak anak bermain terlebih dahulu.

"Baru jam 23.00 tidur. Tidak bisa seperti itu," tutur Damayanti.

Meski nampak sulit, membuat anak tidur malam di jam 20.00 bukan hal yang mustahil untuk dilakukan. Orang tua bisa lebih berkomitmen untuk mendampingi anak dan membiasakan anak untuk tidur tepat waktu di jam yang dapat membuat pertumbuhan anak lebih optimal ini.

"Anak itu tergantung orang tua, tinggal bagaimana orang tuanya," terang Damayanti.

Selain tidur dalam atau deep sleep, ada beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi hormon pertumbuhan anak. Faktor-faktor tersebut di antaranya olah raga dan asam amino.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement