REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Aktor dan juga ahli bela diri Iko Uwais baru saja membuka sekolah bela diri Thunder11 Center of Martial Arts. Iko mengaku membuka sekolah bela diri dan self defense ini untuk mencetak bakat-bakat baru di Indonesia.
Selain untuk mencetak bakat baru, Iko mengaku prihatin melihat tingkat premanisme yang mewabah serta kriminalitas yang tinggi membuat. Iko Uwais tim terpanggil untuk membantu memberikan pembekalan ilmu bela diri untuk semua kalangan.
“Video-video yang bertebaran di sosial media memberikan gambaran yang jelas bahwa tingkat kriminalitas semakin marak di berbagai daerah, oleh karenanya, ini adalah momen yang tepat untuk segera membekali diri melalui martial arts,” ujar Iko Uwais, Founder Thunder11, dari keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Kamis (7/12).
Iko juga menambahkan bahwa Bekasi merupakan lokasi yang tepat untuk mengembangkan sekolah bela diri pertamanya. Hal ini mengingat pada 2017, Bekasi menempati urutan pertama se-provinsi Jawa Barat dengan tingkat kriminalitas yang meningkat selama 5 tahun terakhir.
“Melalui Thunder11, kami percaya bahwa bela diri adalah seni mengendalikan diri dimana saat mereka menguasai ilmu bela diri, mereka justru menjadi pribadi yang mengayomi. Sehingga kami percaya bahwa premanisme secara dini dalam diredam,” tambah Iko.
Thunder11 menghadirkan berbagai kelas dan kurikulum yang terfokus sesuai kebutuhan individu. Mulai dari Mastery of Martial Arts bagi mereka yang ingin menguasai lebih dalam mengenai seni bela diri, Street Smart Self- Defense yaitu kelas untuk bela diri praktis hingga Ultimate Performance yang diperuntukan bagi mereka yang ingin menjadi seorang stuntman seperti Iko Uwais.
Thunder11 dirancang dan dibuka untuk semua usia sehingga selain pendidikan bela diri secara dini untuk anak-anak dari usia toddler hingga dewasa. Thunder11 mulai beroperasi sejak awal Mei 2018 dan hingga saat ini telah mendidik lebih dari 50 siswa yang terdiri dari berbagai kelas bela diri seperti Pencak Silat, Taekwondo, dan Aikido.
Pelatih kompeten dan berpengalaman dengan latar belakang ragam ilmu bela diri dihadirkan oleh Iko sesuai dengan kurikulum. Terkait dengan penyusunan kurikulum ini, Iko menjelaskan bahwa dia dan tim membutuhkan waktu lebih dari enam bulan untuk melakukan berbagai survei sehingga mampu menjawab kebutuhan para siswa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika