REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Hanya dua bulan setelah pernikahan kerajaan, Meghan Markle tampaknya telah mengadopsi aksen ala Inggris.The Duchess of Sussex memperlihatkan aksen tersebut ketika menyapa penduduk di Cheshire dengan Ratu Elizabeth pada bulan Juni.
Dalam video tersebut, perempuan berusia 36 tahun dapat didengar memperkenalkan dirinya dan mendiskusikan cuaca dengan orang-orang menggunakan aksen Inggris. Peritiwa itu pun seketika menjadi viral dan diperbincangkan.
“Saya agak kecewa. Tampaknya tidak autentik bagi Meghan Markle untuk berbicara dengan aksen Inggris. Khususnya secepat ini. Itu membuatnya tampak seperti ada sesuatu yang salah dengan cara dia terdengar sebelumnya, ”kata seseorang mengomentari aksen yang diperdengarkan istri Pangeran Harry itu, dikutip dari Independent, Ahad (8/7).
Beberapa pihak menyayangkan keputusan Meghan menggunakan aksen Inggris ketimbang aksen Amerika yang biasa digunakannya. Mereka merasa, Meghan terasa sangat kaku dan tidak pantas.
Namun, banyak pula yang membela dan menunjukkan Duchess of Sussex akan lebih terlatih menggunakan aksen Inggris. Dia bisa membaurkan diri dan mulai lancar setelah lebih lama tinggal di Inggris.
"Aksennya tidak biologis, aksen juga sebenarnya budaya dan itu adalah sesuatu yang dapat Anda ambil ke mana pun Anda pergi jika Anda cukup mengakar kuat," kata seseorang di Twitter membela mantang bintang "Suits".
Para ahli setuju, benar-benar normal untuk mengambil aksen tergantung pada orang yang berada di sekelilingnya. Ini karena cara bawah sadar seseorang akan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
“Tanpa sadar, Anda selalu memiliki dorongan untuk beradaptasi dengan lingkungan Anda, di mana pun Anda berada. Jadi di London, Anda telah menyesuaikan cara Anda berbicara dengan aksen, dengan kata lain, Anda telah belajar berbicara kekhasan regional setempat," kata ahli linguistik Dr Damien Hall kepada Esquire.
Dr Hall menjelaskan, kalau orang tersebut kembali ke lingkungan lain, maka cara bericara pun sering kali berubah lagi. Cara itu merupakan hal yang biasa dan perlu dianggap biasa.