Jumat 06 Jul 2018 16:33 WIB

Alami 3 Hal Ini? Mungkin Anda Defisiensi Vitamin C Berat

Lebih dari 90 persen orang Indonesia kurang konsumsi sumber alami vitamin C.

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Strawberry, salah satu buah dengan kandungan vitamin C yang lebih tinggi dari jeruk.
Foto: Antara
Strawberry, salah satu buah dengan kandungan vitamin C yang lebih tinggi dari jeruk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vitamin C merupakan salah satu jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun tak seperti sebagian hewan, tubuh manusia tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi sendiri vitamin C. Karena itu, manusia perlu memenuhi kebutuhan vitamin C dari asupan makanan maupun suplemen.

"Rata-rata kebutuhan vitamin C harian itu 90 mg," ungkap spesialis gizi klinik dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr Marya Warascesaria Haryono SpGK dalam peluncuran minuman bervitamin C Oronamin C, di Jakarta.

Marya mengatakan kebutuhan vitamin C harian juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, seperti paparan asap rokok, kebiasaan merokok hingga paparan polusi dan radikal bebas. Hal-hal ini dapat membuat kebutuhan vitamin C harian meningkat sedikit lebih tinggi.

Marya mengatakan vitamin C memiliki banyak fungsi bagi tubuh. Beberapa di antaranya adalah sebagai antioksidan untuk melindungi tubuh dari radikal bebas, membantu sistem imun tubuh dan membantu mengendalikan gejala flu.

Vitamin C juga dapat membantu proses penyembuhan luka. Tak hanya itu, beberapa penelitian menyatakan bahwa vitamin C dapat mengurangi risiko kanker.

Sayangnya, hasil Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa ada 93,5 persen penduduk Indonesia dengan usia di atas 10 tahun yang kurang mengonsumsi sayur dan buah. Padahal, sayur dan buah merupakan sumber dari vitamin C.

Individu yang mengalami defisiensi vitamin C berat biasanya akan menunjukkan beberapa gejala. Salah satunya adalah gusi rapuh dan mudah berdarah. Defisiensi vitamin C berat juga dapat menyebabkan badan menjadi lemah.

Selain itu, individu dengan defisiensi vitamin C berat juga dapat mengalami gejala scurvy. Scurvy merupakan suatu gejala di mana seseorang akan menjadi lebih mudah lebam maupun berdarah.

Kekurangan asupan vitamin C secara umum juga dapat menyebabkan penyembuhan luka lebih lama. Asupan vitamin C yang tak mencukupi pun diketahui dapat menyebabkan tubuh lebih berisiko terhadap infeksi.

Untuk itu, penting bagi setiap orang memperhatikan pemenuhan asupan vitamin C dengan baik. Vitamin C bisa didapatkan dari buah-buahan seperti lemon, jeruk dan tomat. Suplemen juga bisa menjadi alternatif jika seseorang tidak bisa mendapat vitamin C yang cukup dari makanan yang dikonsumsi.

"Contoh makanan lainnya, ada strawberry, pepaya, brokoli dan ketumbar," papar Marya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement