Kamis 05 Jul 2018 22:12 WIB

Islamic Tourism Expo Resmi Dibuka

Tahun lalu pameran ini menarik sekitar 40 ribu pengunjung

Pengunjung meminta informasi di stand peserta Pameran umrah haji dan wisata muslim, Islamic Tourism Expo 2017 di Jakarta, Rabu (11/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Pengunjung meminta informasi di stand peserta Pameran umrah haji dan wisata muslim, Islamic Tourism Expo 2017 di Jakarta, Rabu (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pameran Islamic Tourism Expo (ITE) atau pameran umrah dan haji khusus serta wisata muslim terbesar di Indonesia 5-6 Juli 2018 resmi dibuka di Hotel Grand Claron Makassar, Sulawesi Selatan. Ajang ini digelar pertama kali di Makassar.

"Pameran ini merupakan ajang yang sangat langka apalagi digelar di Makassar pertama kali. Peserta atau delegasinya bukan hanya dari nasional tapi didatangkan dari timur tengah untuk memudahkan pengunjung dan agen bertranskasi secara langsung," ujar Representative Leader ITE Azhar Gazali, Kamis (5/7).

ITE kata dia, adalah pameran yang dilaksanakan berkelanjutan secara berturut-turut di beberapa negara seperti Saudi Arabia, Pakistan, India, Turki, Malaysia, Indonesia yakni di Makassar dan Jakarta.

"Kita patut berbangga bahwa Makassar dipilih menjadi salah satu destinasi persinggahan Exhibitor International ini. Tentu bukan tanpa alasan memilih Makassar sebagai forum B2B,"ujar dia.

Sedangkan jumlah delegasi atau peserta untuk internasional sebanyak 30 stand, nasional dan lokal 30 stand, supporting industri 10 stand dengan total 70 stand. Kota Makassar sengaja dipilih karena kota ini merupakan pusat distribusi dan kota transit utama di Indonesia bagian timur.

Kota Makassar juga merupakan salah satu titik pemberangkatan jamaah haji, umrah, dan wisata Islami yang besar dibandingkan kota-kota lain di Indonesia.

Penyelenggaraan pameran di luar ibukota Negara juga menunjukkan kecenderungan terkini, dimana embarkasi tidak terpusat di Jakarta, tapi sudah menyebar di berbagai kota besar di Indonesia Pameran Islamic Tourism Expo sendiri telah sukses diselenggarakan pada tahun sebelumnya di Kota Jakarta.

Hingga saat ini Islamic Tourism Expo masih menjadi ajang pameran haji, umroh dan wisata muslim terbesar di Indonesia. Tahun lalu pameran ini berhasil menghadirkan sekitar 40 ribu pengunjung. Peserta pameran datang dari Negara Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Mesir, Jordania, Turki, Tunisia, Uzbekistan dan Malaysia.

Ekhibitor internasional itu bergerak di bidang perhotelan, tour operator, transportasi, airlines, catering services hingga provider visa. Bagi mereka, pameran ini merupakan kesempatan untuk bertemu dan menjalin kerjasama dengan para pemilik travel agent Indonesia.

Selain itu, lanjutnya, para pemilik travel agent Indonesia juga dimudahkan, karena bisa bertemu dan membandingkan produk dari bebagai  ekhibitor dalam satu kesempatan. Selain diikuti ekhibitor internasional, ITE juga diikuti puluhan biro perjalanan wisata dalam negeri, khususnya yang bergerak di bidang umroh, haji dan wisata muslim.

"Ini adalah kesempatan mempromosikan produk mereka yang dipasarkan pada musim umrah mendatang. Bagi konsumen, pameran ini merupakan kesempatan untuk membandingkan serta mendapatkan berbagai produk umrah dan wisata muslim dengan harga promosi. Transaksi juga aman karena seluruh peserta adalah biro perjalanan resmi berijin," tuturnya.

Tahun ini ITE sengaja digeser dari Jakarta ke Makassar, melihat tren pasar umrah dan wisata muslim yang kini mulai banyak bergeser ke daerah. 

Beberapa kota besar di Indonesia, mulai dari Medan, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin dan Makassar juga sudah memiliki penerbangan langsung ke Arab Saudi dan berbagai kota tujuan wisata muslim lainnya.

Posisi Makassar, lanjutnya, strategis karena tumbuh menjadi kota metropolitan dan menjadi titik penghubung dan pusat distribusi bagi provinsi dan kota-kota lain di Indonesia Timur.

Pameran ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan umrah dan wisata Muslim, tidak hanya untuk kota Makassar dan Sulsel, tapi juga mendorong pertumbuhan wisata muslim di Indonesia Timur.

Pihaknya berharap pameran ini menjadi pendorong semakin berkembangnya industri penyelenggaraan haji dan umrah serta wisata muslim baik dalam maupun luar negeri. Dukungan pemerintah tentu kami butuhkan untuk terus menggerakkan kegiatan dan destinasi Halal Tourism.

"Jangka panjangnya kita berharap event ini menjadi agenda rutin yang dinantikan. Para agen juga tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta melihat pameran dan bertemu dengan vendor dari timur tengah, karena di Makassar juga ada. Kami targetkan pengunjung lebih banyak dari tahun lalu. Target transkasi diharapkan tembus Rp 60 miliar," harapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement