REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Potensi wisata Muslim sangat besar. “Potensi wisata Muslim Indonesia maupun dunia sangat besar. Kini wisata Muslim terus berkembang pesat,” kata Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata, Tazbir.
Dia mengungkapkan hal tersebut pada acara talkshow berjudul “Potensi Wisata Muslim” yang diadakan dalam rangkaian Islamic Tourism Expo 2017 di Kota Kasablanka Jakarta, Selasa (10/10). Talkshow tersebut juga menampilkan Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) Priyadi Abadi, Representative Happy Tour Slovenia Anggie Astari, serta Ketua Muslim Holiday Konsorsium Ismanto. Diskusi tersebut dimoderatori Managing Director Rafa Lintas Cakrawala Handayani Patrianti.
Dalam kesempatan tersebut Tazbir mengajak para pelaku wisata Muslim supaya bersama-sama dan bersinergi menarik turis Muslim (Muslim traveller) dari mancanegara agar berbondong-bondong datang ke Indonesia. “Kami mengimbau agar para travel agent, khususnya travel Muslim, ayo kita promosikan wisata halal Indonesia kepada Muslim traveller dari berbagai negara,” tuturnya.
Chairman IITCF Priyadi Abadi menyambut baik anjuran pemerintah, khususnya Kemenpar, agar travel Muslim Indonesia aktif mempromosikan wisata Muslim Indonesia ke mancanegara. Terkait hal tersebut, selain promosi wisata Indonesia ke luar negeri, IITCF juga mengambil peran dalam meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) travel Muslim.
“IITCF selama hampir tiga tahun aktif membina SDM travel Muslim melalui pelatihan atau edutrip di dalam maupun luar negeri. Contohnya destinasi Eropa Barat, Taiwan, Turki, Thailand dan Korea. Di dalam negeri, kami baru saja menggelar edutrip ke Garut, dan dalam waktu dekat kami juga akan mengadakan edutrip ke Belitung dan Banyumas,” ujar Priyadi.
Perwakilan Happy Tour Slovenia Anggie Astari mengungkapkan pesona wisata Muslim Balkan. Ia pun menyiapkan banyak gambar/ foto yang menarik. “Negara-negara Balkan merupakan salah satu destinasi wisata Muslim yang sangat menarik. Baik kekayaan alamnya, sejarahnya maupun budayanya,” kata Anggie Astari.
Ketua Muslim Holiday Konsorsium Ismanto mengemukakan Muslim Holiday adalah konsorsium wisata Muslim Nusantara dan internasional di bawah naungan IITCF. Muslim Holiday diluncurkan di ajang Islamic Tourism Expo pada Rabu (11/10).
Ia mengatakan latar belakang diluncurkannya Muslim Holiday Konsorsium berawal dari keprihatinan karena masih minimnya travel Muslim yang menggarap pasar wisata Muslim. Mayoritas travel Muslim yang ada masih bermain di zona aman, yakni menggarap pasar haji dan umrah. “Akibatnya, pasar wisata Muslim yang prospektif dan potensial ini masih dipegang oleh travel umum,” ujarnya.
Muslim Holiday Konsorsium membuat paket-paket tour Muslim dan produk tersebut dijual secara bersama. “Dengan demikian, lebih efisien dan dapat saling membesarkan travel-travel Muslim yang tergabung dalam konsorsium tersebut,” paparnya.
Islamic Tourism Expo 2017 diadakan oleh Hajj People. Direktur Hajj People Indonesia, Bambang Hamid mengatakan, ini merupakan pameran terlengkap umrah, haji khusus dan wisata Muslim. Pameran tersebut diadakan pada 10-12 Oktober 2017.
Bambang menamabahkan, Islamic Tourism Expo 2017 dihadiri 20 travel agent umrah haji dan wisata muslim terpercaya, 60 perusahaan hotel, transportasi, catering dan tour operator dari berbagai negara, empat maskapai terbaik, dan tiga bank syariah. “Juga turut hadir lima kedutaan dan tourism board negara-negara sahabat,” tuturnya.